Liputan6.com, Jakarta Melakukan pendakian gunung memanglah kegiatan yang menantang, di mana kamu akan bertarung melawan egomu dalam perjalanan menuju puncak. Beban yang berat, medan yang terjal, cuaca yang terik dan harus saling menjaga antar teman pendaki adalah beberapa hal yang harus dilalui semua pendaki.
Mendaki gunung bukanlah sesuatu yang dilakukan tanpa persiapan, selain itu juga menguras tenaga dan emosi. Mendaki gunung juga harus menjaga perilaku dan sopan santun, karena masih banyak lokasi-lokasi dianggap mistis di banyak gunung Indonesia yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Kabar hilangnya pendaki gunung bukanlah sebuah hal yang baru. Cukup banyak dari beberapa waktu tahun terakhir terdapat beberapa pendaki yang hilang. Saat ditemukan ada yang sudah dalam kondisi tak bernyawa dan ada pula yang bernasib baik, namun dalam kondisi kurus karena hilang selama beberapa hari.
Berikut ulasan mengenai kasus hilangnya pendaki dalam rimbanya gunung Indonesia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (6/7/2019).
Thoriq Rizki, pendaki yang hilang di rimbanya Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur
Baru-baru ini, ada remaja bernama Thoriq Rizki Maulidan melakukan pendakian di Gunung Piramid Bondowoso, Jawa Timur. Pendaki yang dikabarkan baru lulus SMP ini hilang dalam rimbanya Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur sejak Minggu (23/6/2019).
Pencarian pendaki bernama Thoriq ini pun dibantu oleh tim dari Wanadri, Gema Mahapeta Univ. Bondowoso (GMPT), Relawan Brigadir Penolong, dan Tim SAR Gabungan, TNI dan Polri sejak, Senin (24/7/2019) hingga Minggu (30/6/2019). Pencarian selama sepekan dalam rimbanya Gunung Piramid tersebut belum menemukan titik temu dan tanda-tanda dari pendaki.
Namun tak berhenti disitu saja, setelah pencarian ditutup tim SAR gabungan dari Wanadri, Relawan Brigadir Penolong, Gema Mahapeta Universitas Bondowoso (GMPT), memutuskan untuk meneruskan pencarian dan mengajukan izin kembali untuk mencarinya dan dimulai pada Kamis (4/7/2019).
Pada hari ke-12 hilangnya Thoriq, akhirnya titik temu muncul. Thoriq ditemukan pada Jumat (5/7/2019) di bagian selatan Gunung Piramid, namun sudah tidak bernyawa.
Advertisement
Alvi Kurniawan, pendaki asal Magelang yang hilang di Gunung Lawu
Alvi Kurniawan, pendaki Gunung Lawu asal Magelang, Jawa Tengah dikabarkan hilang sejak Selasa (1/1/2019). Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Fery Yoga Saputra, Kamis, (3/1/2019) menyebutkan, Alvi Kurniawan bersama enam pendaki lainnya melakukan pendakian melalui jalur pendakian Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin jelang pergantian tahun (31/12/2018).
"Alvi Kurniawan melakukan pendakian bersama enam pendaki lainnya asal Magelang. Pukul 08.00 WIB (31/12/2018) mereka berangkat melalui Candi Cetho," kata Fery seperti dikutip dari laman Antara.
Dalam perjalanan pendakian, rombongan ini terpecah, dua orang mendaki terlebih dahulu ke puncak Lawu, dua orang tidak meneruskan ke puncak karena kelelahan dan dua orang yang bersama Alvi ini ditinggalkan oleh Alvi, karena dalam perjalanan Alvi menuju puncak bertemu dengan pendaki perempuan dari Wonosobo, Jawa Tengah. Pendaki tersebut mengajak Alvi Kurniawan berlomba adu cepat mencapai puncak.
Namun sesampainya teman yang sebelumnya bersama Alvi di puncak, Alvi tidak ditemukan, begitu pula dengan teman Alvi yang sudah berada di Puncak Lawu yang tidak melihatnya sama sekali di puncak. Akhirnya rombongan ini pun kembali ke basecamp untuk menunggu Alvi.
Namun sampai sekarang, keberadaan Alvi belum ditemukan dan belum ada kabar terbaru tentang hilangnya Alvi.
Pendaki Gunung Muro ini berhasil selamat dalam kondisi kurus
Indra Wijaya Arta Kesuma, warga Palangka Raya dilaporkan hilang di kawasan Gunung Muro Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah sejak Jumat (31/5/2019). Setelah dilakukan pencarian, Indra akhirnya ditemukan dalam kondisi masih hidup selama sepekan menghilang.
Mengutip dari Merdeka, Sabtu (6/7/2019),"Warga asal Palangka Raya itu ditemukan pada Kamis (6/6/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB dalam kondisi selamat, namun terlihat sangat kelelahan dan kurus," kata Kepala Seksi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Murung Raya, Robiyannor, Jumat (7/6/2019).
Indra ditemukan di wilayah Desa Tambelum Kecamatan Tanah Siang Selatan oleh warga setempat, atau sekitar 20 kilometer dari lokasi hilang di kawasan Gunung Muro yang tingginya sekitar 927 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Selama tiga hari koran berkeliling di kaki Gunung Muro mencari jalan untuk pulang, dan hari keempat Indra menemukan bekas pondok orang yang hanya beralas papan, tanpa atap di pinggiran Sungai Manyakau atau sekitar lima kilometer dai Gunung Muro. Korban mengambil keputusan tetap tinggal di pondok tersebut dengan maksud menunggu warga lewat pondok dan minta bantuan untuk pulang.
"Korban menunggu di pondok itu untuk bertahan hidup hanya dengan makan umbut, pisang dan air sungai. Setelah hari terakhir korban bertemu dengan warga yang sedang berburu dan langsung minta bantuan dengan orang itu ke desa terdekat yakni Desa Tambelum dan dibawa ke desa itu, saat ditemukan Indra terlihat lemas karena sudah sepekan tidak makan," kata Robiyannor dikutip dari Merdeka.
Saat ditemukan, korban masih menyimpan telepon seluler miliknya dan pihak aparat desa menghubungi keluarga korban melalui HP korban.
Advertisement