Liputan6.com, Palembang - Sejak resmi diniagakan di Indonesia, Honda CRF150L cukup diterima di pasaran. Torehan positif ini turut mendongkrak persentase penjualan tipe sport Honda secara total.
"Rata-rata (penjualan CRF150L) 4.000an unit per bulan. Motor adventure atau off-road itu memang mulai berkembang, dari kontribusi 2 persen sekarang sudah dua digit antara 10-12 persen terhadap total (tipe) motor sport," terang Direktur Pemasaran Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya saat ditemui di arena MXGP 2019 Palembang, di Sirkuit OPI Mall, Sabtu (6/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Seperti penjualan sepeda motor Honda secara nasional, penyebaran CRF150L cukup merata.
"Penyebarannya cukup merata, mirip dengan kondisi nasional. 60 persennya masih di Jawa, 20 persen di Sumatera dan sisanya di Kalimantan serta SUlawesi," Thomas menambahkan.
Lebih lanjut ia menyebutkan, sejauh ini konsumen CRF150L berasal dari pehobi. "Konsumen fleet sejauh ini belum banyak, jadi kebanyakan customer hobi," katanya.
Dirinya juga mengatakan, AHM hingga saat ini tidak menghadirkan varian supermoto dari CRF150L lantaran konsumen lebih menyukai modifikasi sendiri.
"Kami melihat konsumen di fun bike sport ini suka modifikasi sendiri. Jadi kami ingin memberikan kebebasan mereka sembari dilihat perkembangannya ke depan seperti apa," ujarnya.
CRF250 Rally
Lalu bagaimana dengan capaian CRF250 Rally? Meski tidak semoncer CRF150L, penjualan CRF250 Rally menurut Thomas masih memuaskan.
"Kalau CRF yang 250cc memang belum terlalu besar. Walau masih CBU, permintaannya masih cukup baik. Kalau dari total segmen big bike Honda, CRF250 Rally dikisaran 15-20 persen," tutup Thomas.
Kenapa? Karena secara agility, kecocokan dengan medan di Indonesia, dan mungkin orang kurang berani karena bobotnya, tinggi dan segala macam. Tapi bagi yang lebih advance rata-rata pakai 250cc.
Advertisement