HMI Nilai 4 Nama Ini Layak Masuk Kabinet Jokowi Jilid II

Menurut Ketua Umum PB HMI ini, perlu adanya kolaborasi antarberbagai generasi.

oleh Muhammad Ali diperbarui 06 Jul 2019, 22:21 WIB
Ketua Umum PB HMI R. Saddam Al Jihad. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) R. Saddam Al Jihad menekankan bahwa perlu adanya keterwakilan aktivis Cipayung dalam keterwakilan generasi milenial di kabinet 2019-2024.

Menurut Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan ini, perlu adanya kolaborasi antarberbagai generasi. Dan hal tersebut bisa dikuatkan dengan kehadiran aktivis Cipayung di kabinet 2019-2024, demi menjaga persatuan dan kemajuan Republik Indonesia.

Saddam mengusulkan, ada sejumlah mantan Ketua Umum di masing-masing organisasi yang layak masuk dalam kabinet 2019-2024. Diantaranya Arief Rosyid Hasan, mantan ketua Umum PB HMI yang juga Plt Sekjen DMI.

"Beliau potensial mengisi kabinet sesuai bidangnya, yaitu kesehatan dan keagamaan," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (6/7/2019).

Kemudian Aminudin Ma’ruf, mantan Ketua Umum PB PMII dan juga Sekjen Samawi (Solidaritas Ulama Muda Jokowi) yang mempunyai visi Nasionalis Religius juga mempunyai potensi masuk di kabinet pemerintahan 2019-2024

"Juga Sahat Martin P Sinurat, mantan Ketua Umum PP GMKI ini sebagai teknokrat yang juga lulusan ITB adalah penting dan potensial masuk Kabinet Pemerintahan 2019-2024, ditambah dengan adanya rumah milenial yang diinisiasi nya," ujar Saddam.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Generasi Profesional

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Islam (PB HMI) Respiratori Saddam Al Jihad. (Istimewa)

Selanjutnya, Twedy Noviady Ginting, mantan Ketua Presidium GMNI 2 Periode ini adalah sosok Nasionalis yang menjaga Pancasila sebagai ideologi Pemersatu, menjadi potensial masuk dalam kabinet Pemerintahan 2019-2024.

Saddam menjelaskan bahwa jangan ada generasi milenial terdikotomi bahwa harus dalam jabatan Menpora, tetapi setiap potensi generasi muda untuk pemerintahan 2019-2024 bisa didalam nomenklatur kementerian manapun. Hal itu sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara.

Terakhir Saddam menekankan bahwa dirinya percaya paket kabinet dilihat dari proporsi yang profesional di bidangnya tanpa melihat usia.

"Artinya generasi milenial juga bisa berpotensi membangun bangsa dan negara," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya