Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) kabarnya kesulitan untuk menjual Alexis Sanchez pada musim panas tahun ini. Hal itu tidak terlepas dari tingginya gaji yang diterima striker asal Chile tersebut.
Klub-klub peminat mundur teratur karena tidak bersedia membayar jumlah gaji yang sama apabila mereka memboyong Sanchez. Eks pemain Barcelona itu digaji 400 ribu pound sterling atau setara sekira Rp7,4 miliar per pekan.
Baca Juga
Advertisement
Sanchez jadi pemain dengan gaji tertinggi di Liga Inggris sejauh ini. Padahal, kontribusi pemain berusia 30 tahun itu tergolong minim untuk Setan Merah musim lalu. MU belakangan dikenal sebagai klub yang royal dalam membayar gaji pemainnya. Paul Pogba digaji MU sebesar 290 ribu pound sterling per pekan dan Anthony Martial menerima 250 ribu pound sterling per pekan.
Gaji dua bintang Real Madrid, Toni Kroos dan Sergio Ramos digabung, jumlahnya baru menyamai bayaran yang diterima Sanchez tiap pekan. sementara gabungan gaji Raphael Varane dan Marcelo di Real Madrid baru menyamai bayaran Pogba per pekan.
Luke Shaw digaji 200 ribu pound sterling per pekan di MU. Apabila dikomparasi, gabungan gaji Isco dan Keylor Navas di Real Madrid baru bisa menyamai jumlah yang diterima Luke Shaw.
Gagal Negosiasi
Soal kebijakan ini, MU kerap menerima kritik karena dianggap gagal bernegosiasi dalam memberikan gaji yang jumlahnya tepat untuk pemain. Teranyar, Setan Merah juga dinilai terlalu tinggi menggaji dua rekrutan baru mereka, Daniel James dan Aaron Wan-Bissaka.
James menerima bayaran 57 ribu pound sterling per pekan, sedangkan Wan-Bissaka 80 ribu pound sterling per pekan. Padahal, kemampuan keduanya belum teruji di permainan level atas.
Advertisement
Biang Keladi
CEO MU, Ed Woodward, menjadi sasaran kritik karena ketidakmampuannya bernegosiasi dalam urusan gaji pemain. Ed Woodward juga juga dianggap biang keladi dalam kegagalan Setan Merah menggaet sejumlah pemain potensial.
Saksikan video pilihan di bawah ini