Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia. Sutopo wafat di Guangzhou, China pada Minggu (7/7/2019) dinihari WIB, saat menjalani perawatan penyakit kanker yang dialaminya.
Sebagai Humas BNPB, Sutopo selalu aktif mengabarkan kabar mengenai kejadian bencana ditiap daerah di Indonesia. Kendati tengah berjuang melawan kanker, namun pria asal Boyolali itu tetap menjalani tugasnya.
Advertisement
Aksi pria yang juga berprofesi sebagai dosen itu juga mendapat pujian dari Presiden Jokowi.
Jokowi pun dalam sebuah kesempatan mengundang Sutopo ke Istana Kepresidenan. Jumat, 5 Oktober 2018, Sutopo pun pergi ke Istana memenuhi undangan Jokowi. Dalam pertemuannya di Istana, Jokowi memuji Sutopo sebagai sosok inspiratif.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memuji Sutopo yang tidak hanya satu kali menyebarkan informasi terkait bencana-bencana yang ada, tetapi hingga berkali-kali dan menjadi rutinitasnya.
Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi Sutopo yang walaupun sakit tetapi masih sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya."Saya juga tadi baru tahu mengenai kondisi Beliau," ujar Jokowi.
"(Sutopo) sangat menginspirasi kita semua. Dalam kondisi Beliau yang sakit, mendedikasikan semangat untuk pekerjaan yang sudah digelutinya selama beberapa tahun ini," lanjut Jokowi.
Sutopo sendiri sudah sejak lama merindukan pertemuan dengan Jokowi. Ia sempat berupaya bersalaman langsung dengan Presiden Ke-7 RI di lokasi bencana, tetapi gagal karena pengamanan dari Paspampres.
"Di Pidie Jaya, padahal sudah satu meter dan tangan sudah dijulurkan, tapi ketutup Paspampres. Ya sudah, mau gimana lagi," kisah Sutopo.
Jadi Kado Ulang Tahun
Sutopo, yang juga mengidolakan sosol Jokowi ini mengaku pertemuannya dengan kepala negara sebagai sebuah hal sangat dia impi-impikan, dan menjadi kado terindah di hari ulang tahunnya.
"Ini kado terindah dua hari sebelum ulang tahunku," kata Sutopo.
Sutopo lahir di Boyolali pada 7 Oktober 1969. Sutopo menceritakan, dirinya sangat mengagumi Jokowi. Di matanya, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang unik.
"Beliau selalu berpikir diferensiasi. Selalu berbeda dengan yang lain," ujarnya.
Advertisement