Liputan6.com, Jakarta Kanker paru stadium 4B merenggut nyawa Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Ia meninggal dunia saat menjalani perawatan kanker paru di rumah sakit di Guangzhou, Tiongkok pada Minggu, 7 Juli 2019 dini hari.
Sebelum meninggal, ia tetap giat bekerja menyampaikan informasi bencana. Mental sekuat baja terlihat dari sikapnya setiap kali tampil dalam konferensi pers kebencanaan.
Baca Juga
Advertisement
Sutopo menyampaikan informasi bencana terbaru dengan suara yang tegas dan lantang. Sutopo juga melayani berbagai pertanyaan wartawan dengan sabar. Senyuman dan tawa tak pernah lepas dari wajahnya.
Semua orang yang melihatnya mungkin tak menyangka, di balik semangat dan senyuman sebenarnya Sutopo menahan sakit yang sangat parah. Lantas apa yang membuat ia tetap bekerja?
“Ya, saya tetap semangat bekerja karena kalau diam saja di rumah justru sakitnya sangat terasa. Sebenarnya, saya menahan sakit. Banyak yang tidak menyangka kalau saya sakit,” tutur Sutopo dalam sebuah tayangan talk show pada November 2018.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tahan dan Lawan Sakit
Sutopo juga menceritakan saat dirinya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 5 Oktober 2018 di ruang kerja Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi sempat terkejut saat mendengar Sutopo mengidap kanker paru stadium 4B.
“Saya sampaikan ke beliau, ‘Pak Presiden, saya sekarang sedang tidak sehat. Saya sakit kanker paru, tapi saya tahan dan lawan sakitnya. Ini karena masyarakat begitu menunggu informasi yang saya sampaikan,” ucapnya.
Di tengah perjuangan melawan kanker paru, Sutopo pernah juga menyampaikan, informasi bencana yang diperoleh sebenarnya tidak harus dari dia, bisa juga dari narasumber lainnya.
“Tidak harus dengan saya (memeroleh informasi bencana), tapi banyak sekali orang kepengennya saya (yang menyampaikan informasi bencana). Saya pun banyak dibantu teman-teman BNPB untuk mengumpulkan data-data,” Sutopo melanjutkan.
Advertisement