Mencicipi Minuman Air Tajin Spesial di Kafe Historia

Sekilas, wujud minuman air tajin ini mirip seperti air kelapa.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Jul 2019, 10:02 WIB
Menu air tajin Kafe Historia Jakarta. (Liputan6.com/Devita Nur Azizah)

Liputan6.com, Jakarta - Air tajin identik dengan air yang mendidih sesaat sebelum nasi matang. Air tajin biasanya menjadi pengganti susu untuk anak bayi, karena selain harganya ekonomis ternyata air ini juga memiliki banyak manfaat.

Namun, tahukah Anda ada salah satu Kafe di kawasan Kota Tua Jakarta, menjadikan air tajin sebagai minuman favorit yang kekinian? Kafe tersebut bernama Kafe Historia Jakarta yang berlokasi tepat di sebelah Museum Sejarah Jakarta.

Kafe yang berdiri sejak 2014 itu menawarkan menu minuman yang tak biasa, yaitu air tajin. Minuman ini diolah dari beras yang telah diendapkan semalam lalu dimasak dan diambil sari-sarinya.

"Biasanya satu liter beras untuk lima porsi. Rasanya agak manis karena ada tambahan kayu manis dan juga sirup gula yang membuatnya berbeda," ujar Abdul Rohim, Manajer Kafe Historia, pada Liputan6.com.

Minuman air tajin menjadi menu andalan dan ciri khas tersendiri dari kafe bergaya klasik kontemporer ini. Selain untuk mempopulerkan kepada masyarakat luas, minuman yang satu ini sudah ada sejak kafe ini berdiri.

"Ingin melestarikan minuman jadul dan mengenalkannya kepada generasi muda, khususnya karena minuman ini sudah jarang dibuat oleh masyarakat," ujar Abdul Rohim.

Anda bisa mencoba minuman air tajin dengan harga terjangkau, hanya Rp29 ribu per gelas. Selain air tajin, ada pula menu andalan lainnya seperti sayur babanci, yakni makanan khas Betawi yang biasanya ditemui saat acara perayaan seperti acara keagamaan, lebaran, dan juga lamaran.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Desain Bangunan Kafe Historia

Kafe Historia Jakarta. (Liputan6.com/Devita Nur Azizah)

Tak hanya menyajikan menu andalan yang unik, kafe ini juga memiliki bangunan dengan gaya arsitektur kekinian yang menarik para pengunjungnya berfoto di setiap sudut kafe.

Bangunan masa peninggalan Belanda ini dulunya dijadikan tempat penyimpanan rempah di lantai bawah dan lantai dua dijadikan kantor administrasi. Tempat ini baru dijadikan kafe sejak lima tahun yang lalu.

Kafe ini ramai dikunjungi berbagai wisatawan mulai dari lokal hingga mancanegara. Kafe ini juga cocok dijadikan tempat nongkrong untuk anak muda maupun orang dewasa karena memang didesain kekinian, namun tidak meninggalkan kesan sejarah karena berlokasi di kawasan Kota Tua Jakarta.

Interior kafe ini juga menampilkan foto-foto jadul berkenaan dengan Jakarta Tempo Doeloe yang terlihat dari pajangan foto ataupun mural yang terdapat di dinding bangunan kafe. Selain itu, kesan klasik sangat terasa lewat berbagai ornamen seperti kursi, pajangan, meja, hingga lampu di kafe ini.

Jika Anda tertarik berkunjung, bisa mendatanginya di Kawasan Kota Tua Jakarta. Kafe ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 10.00--21.00 WIB. Sedangkan, pada Sabtu dan Minggu dibuka mulai pukul 08.00--22.00 WIB. (Devita Nur Azizah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya