Harapan Terakhir Sutopo Setelah Mimpi Bertemu Jokowi dan Raisa Terwujud

Mimpi bertemu Presiden Jokowi dan Raisa terwujud, Sutopo ungkapkan harapan terakhirnya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jul 2019, 12:07 WIB
Sutopo Purwo Nugroho bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada Oktober 2018. (Twitter Kantor Staf Presiden/KSP)

Liputan6.com, Jakarta Sebelum mengembuskan napas terakhir pada Minggu, 7 Juli 2019, impian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penyanyi Raisa terwujud.

Sutopo berkesempatan bertemu sekaligus bersalaman dengan Jokowi di ruang kerja Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada 5 Oktober 2018. Ia mengaku pernah beberapa kali punya kesempatan bersalaman dengan Jokowi, tapi tak pernah kesampaian.

Ini karena Jokowi dikawal ketat Paspamres. Sutopo yang juga mengidolakan penyanyi Raisha akhirnya bertemu Raisa pada awal Oktober 2018 melalui layanan video call.

Raisa pun sempat mengobrol dengan Sutopo yang baru saja melakukan jumpa pers terkait kondisi terkini gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Akhirnya, Sutopo bertemu langsung Raisa dalam sebuah acara di Jakarta pada Desember 2018.

Setelah impian bertemu Jokowi dan Raisa terwujud, Sutopo yang mengidap kanker paru stadium 4B punya harapan terakhir.

“Ya, saya sudah ketemu Pak Jokowi dan Raisa. Yang ingin saya raih selanjutnya soal kesembuhan. Saya ingin diberikan kesembuhan,” harap Sutopo dalam sebuah tayangan talk show pada November 2018.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Doa Kesembuhan

Sutopo ingin sembuh dari kanker paru. (Sumber: Instagram/@sutopopurwo)

Harapan diberikan kesembuhan dari kanker paru terdorong karena doa masyarakat. Sutopo menuturkan, banyak orang yang mendoakan dirinya untuk sembuh.

Selain itu, masyarakat pun menunggu informasi bencana darinya.

“Saya melihat jutaan masyarakat yang menunggu informasi bencana dari saya. Banyak orang yang mendoakan saya agar sembuh. Jadi, (di tengah perjuangan melawan kanker paru) saya masih tetap semangat bekerja,” ungkap Sutopo.

Yang paling menguatkan Sutopo untuk sembuh juga berasal dari keluarga. Ia teringat kedua anaknya, Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.

“Yang menguatkan saya bekerja ya anak-anak. Anak saya dua, yang paling besar kuliah di Fakultas Hukum semester 3. Yang kecil kelas 1 SMP. Dia sering menyemangati saya, ‘Bapak harus kuat dan melihat aku selesai kuliah nanti.’ Kalau ingat anak, saya sering nangis,” ujar Sutopo sambil terisak.

Namun Tuhan memiliki rencana lain, Sutopo meninggal saat menjalani perawatan kanker paru di rumah sakit di Guangzhou, Tiongkok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya