Liputan6.com, Jakarta - Jalur Puncak diprediksi akan mengalami peningkatan volume kendaraan sehingga diprediksi terjadi kemacetan pada Minggu ini. Oleh karenanya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat agar dapat mengantisipasi kepadatan yang terjadi di wilayah wisata Puncak.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang telah berada di Puncak agar dapat kembali ke Jakarta pagi ini dan bagi masyarakat yang berkeinginan menuju wilayah Puncak dapat menunda perjalanan supaya tidak terjebak kemacetan,” ucap Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (7/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut Budi menyampaikan bahwa penyebab kepadatan di jalur Puncak disebabkan oleh dua hal yaitu masa libur anak sekolah dan adanya informasi penutupan jalan tol Jakarta - Cikampek sehingga banyak kendaraan yang mengakses jalur Puncak.
“Saya mengimbau agar masyarakat benar-benar mengatur pola perjalanannya supaya masyarakat tidak terjebak dalam antrian kemacetan. Imbauan tersebut juga untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dari dan menuju wilayah wisata Puncak,” pungkasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Imbas Sebagian Ruas Tol Cikampek Ditutup, Jalur Puncak Macet 20 KM
Sebelumnya, jalur mengarah Puncak Bogor dan Cianjur mengalami kemacetan sepanjang 20 kilometer, pada Sabtu 6 Juli 2019 malam. Kemacetan disebabkan imbas penutupan sebagian ruas jalan di Tol Cikampek.
Penumpukan kendaraan terjadi di sepanjang jalan menuju kawasan Puncak. Kemacetan lalu lintas terpantau selepas gerbang Tol Ciawi hingga Puncak Pass atau perbatasan Bogor-Cianjur.
BACA JUGA
Sementara dari arah Puncak menuju Jakarta terjadi antrean kendaraan sepanjang 10 km di exit Tol Ciawi. Kemacetan di pintu keluar tol atau mengarah Jakarta imbas arus balik masyarakat yang pulang liburan.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, kepadatan arus lalu lintas kendaraan dari kedua arah terpantau sejak pukul 17.30 WIB hingga 22.45 WIB.
"Jalur Puncak sudah penuh, sedangkan di Cianjur juga sudah tidak bisa menampung arus kendaraan dari arah Jakarta," kata Dicky.
Advertisement