Mengganti Macet Pagi dengan Syahdunya Pemandangan Baluran

Bosan dengan suasana jalan kota yang selalu macet di Senin pagi? Menghindarlah sejenak ke Taman Nasional Baluran

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Jul 2019, 06:00 WIB
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Situbondo - Bosan dengan suasana jalan kota yang selalu macet di Senin pagi? Menghindarlah sejenak ke Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur. Mengamati tingkah-polah berbagai hewan langka sambil mengagumi kekayaan flora hutan Indonesia tentu menjadi aktivitas wisata yang menyenangkan.

Menuju Taman Nasional Baluran dari pusat kota Surabaya menempuh jarak sekitar 200 km, atau menghabiskan waktu tempuh sekitar 5 jam perjalanan darat. Memasuki kawasan Taman Nasional Baluran, pemandangan pantai berubah jadi jejeran akasia yang meranggas, kering, lama tak tersentuh air.

Memasuki Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, tepatnya di antara Jalan Raya Banyuwangi – Situbondo km 35, pintu gerbang Taman Nasional Baluran terlihat. 

Setelah melapor, dari pintu gerbang, perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Padang Savana Bekol. Menyusuri hutan kering dengan akses jalan yang kurang bagus, perjalanan menuju padang savana menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Sepanjang perjalanan kita akan disajikan pemandangan sekawanan kera ekor panjang yang sedang mencari makan, selain juga kerap ditemukan burung-burung langka yang bertengger di ranting pohon. Musim kemarau panjang membuat suasana Baluran mirip padang gersang di Afrika.

 


Menjelajahi Baluran

Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Total area Taman Nasional Baluran mencapai 25.000 hektare, dan 40 persn di antaranya atau sekitar 10.000 hektare merupakan ekosistem savana alami, yaitu Padang Savana Bekol yang merupakan savana terluas di Pulau Jawa. Masuk ke area savana, pengunjung seperti dibawa ke dalam suasana savana Afrika yang gersang. Pemandangan savana makin menawan dengan latar belakang Gunung Baluran yang menjulang 1.247 di atas permukaan laut. Padang Savana Bekol menjadi habitat bagi sekawanan binatang endemik Indonesia, seperti kera ekor panjang (Macaca Fascicularis), rusa (Cervus Timorensis), hingga banteng (Bos Javanicus).

Menurut catatan yang berhasil dihimpun tim Liputan6.com, Taman Nasional Baluran memiliki kekayaan fauna yang dikelompokan ke dalam beberapa ordo, yaitu mamalia 28 jenis, aves 189 jenis, selain juga terdapat pisces, dan beberapa binatang yang masuk dalam ordo reptilia. Dari beberapa jenis binatang yang diketahui, 47 diantaranya merupakan binatang langka yang dilindungi undang-undang.

Sementara 444 spesies flora tercatat berada di Taman Nasional Baluran, dengan 87 familia, 24 jenis diantaranya merupakan tumbuhan eksotis, 265 tumbuhan penghasil obat, dan 37 jenis lainnya merupakan tumbuhan yang hidup pada ekosistem mangrove. Jenis-jenis flora tersebut antara lain seperti ketapang (Terminalia Catappa), Gebang (Corypha Utan), dan Mimbo (Azadiracta Indica).

 


Miniatur Hutan Indonesia

Tanpa ombak dan matahari terbenam, Pantai Bilik lebih mirip danau ketimbang pantai. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo)

Selain memiliki kekayaan flora dan fauna yang berlimpah, Taman Nasional Baluran dianggap sebagai miniatur hutan Indonesia. Pasalnya di taman nasional ini terdapat berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia, seperti hutan pantai, hutan mangrove, hutan payau, padang savana, hingga gugusan terumbu karang.

Dengan kekayaan tersebut, banyak aktivitas wisata alam yang dapat dilakukan di Taman Nasional Baluran. Pengunjung bisa melakukan hiking, dengan medan menantang bernama Gunung Baluran yang eksotis. Gunung ini menjadi sangat indah karena dilengkapi dengan kaldera sepanjang 600 meter, selain terdapat sumber mata iar yang selalu mengalir sepanjang tahun.

Treking menjadi aktivitas wisata lainnya yang bisa dilakukan. Menjelajahi bermacam tipe vegetasi yang ada, sambil mengamati ekosistem di dalamnya menjadi aktivitas di luar rumah yang sungguh menyenangkan. Menjelajahi Taman Nasional Baluran, sama halnya dengan menjelajahi kekayaan alam Indonesia. Sudah selayaknya kekayaan alam ini dijaga dan dilestarikan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya