8-7-2003: Operasi Pemisahan Gagal, Kembar Siam Iran Meninggal

Setiap milimeter bagian otak dipotong sedikit demi sedikit dan penuh kehati-hatian. Sesuatu yang sangat berisiko dan sulit untuk dilakukan.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 08 Jul 2019, 06:00 WIB
Ladan dan Laleh Bijani (AFP / Roslan Rahman)

Liputan6.com, Jakarta - Ladan Bijani dan Laleh Bijani, kembar siam berusia 29 tahun mempertaruhkan nyawa mereka dengan menyetujui dilakukan operasi pemisahan. Kakak beradik ini merupakan kembar siam dengan posisi kepala menyatu.

Seperti dimuat BBC, 8 Juli 2003, Ladan dan Laleh meninggal dunia karena mengalami pendarahan hebat sehingga kekurangan darah selama beberapa jam saat proses operasi. Ladan menghembuskan nafas terakhirnya dan Laleh menyusul 90 menit kemudian.

Dalam proses operasi maraton yang berlangsung di Rumah Sakit Rafles Hospital Singapura selama 3 hari itu, tim dokter yang terdiri dari 28 dokter bedah dan 100 asisten medis melakukan pemisahan kepala terutama pada bagian otak. Ini menjadi bagian tersulit, karena harus memutus bagian otak mereka yang menempel.

Setiap milimeter bagian otak dipotong sedikit demi sedikit dan penuh kehati-hatian. Sesuatu yang sangat berisiko dan sulit untuk dilakukan.

Operasi pemisahan Ladan dan Laleh sebenarnya telah berakhir setelah 53 jam berlalu, namun tak lama sirkulasi darah Ladan mengalami masalah. Puluhan dokter berusaha keras untuk menyelamatkannya, namun gagal.

"Saat kami mengambil tindakan ini, kami semua tahu bahwa risikonya sangat besar dan salah satu skenario yang bisa terjadi adalah kami akan kehilangan mereka berdua," ujar Kepala Rumah Sakit Rafles Hospital Loo Choon Yong.

"Ladan dan Laleh juga tahu dan menyadari hal ini," imbuh dia. Si kembar sudah mendapat penjelasan dari dokter terkait potensi 50-50 berhasil atau gagal. Mereka memutuskan untuk tetap lanjut operasi.

Menurut sejumlah literatur kedokteran, sejumlah dokter telah berhasil melakukan operasi pemisahan. Seperti yang dilakukan dokter Jerman pada taun 1996, namun tentu menurut sang dokter, operasi ini sangat berisiko.


Pesan Terakhir

Bendera Iran (Atta Kenare / AFP PHOTO)

Kematian Ladan dan Laleh mendapat simpati warga Singapura dan Iran. Ladan dan Laleh dikenal sebagai sosok yang cerdas dalam bidang akademik. Keduanya merupakan sarjana hukum. Sebelum operasi, keduanya menyampikan pesan tertulis.

"Kami telah menjalani perjalanan ini bersama-sama. Dan kami harap operasi ini bisa mengakhiri hambatan kami dan kami bisa memulai hidup baru sebagai dua orang yang terpisah," tulis sang kembar.

Pada Oktober 2003, operasi serupa pemisahan kepala dilakukan di Texas. Kembar siam, Mohamed Ibrahim dan Ahmed Ibrahim, berusia dua tahun, berhasil dipisahkan.

Di belahan bumi lain, tanggal yang sama tahun 1951, tercatat sebagai ulang tahun ke-2.000 Paris. Sedangkan pada 8 Juli 1994 merupakan momen saat Kim Jong-il meneruskan kepemimpinan tertinggi di Korea Utara (Korut) setelah kematian ayahnya, Kim Il-sung

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya