IPO, Envy Technologies Raih Dana Segar Rp 222 Miliar

Saat IPO, saham ENVY langsung menghijau 35,1 persen atau menguat Rp 130 dari harga awal penawaran, menjadi Rp 500 per lembar saham.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2019, 13:00 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Envy Technologies Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan penyedia jasa teknologi informasi resmi menjadi perusahaan publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/7/2019).

Lewat Penawaran Umum Perdana (PUP) tersebut, emiten dengan kode saham ENVY ini mengantongi dana segar Rp 222 miliar.

Direktur Utama Envy Technologies Indonesia M Sopiyan bin Moh Rashdi mengatakan, harga penawaran ditetapkan Rp 370 per lembar saham. Angka itu didapatkan setelah mempertimbangkan hasil bookbuilding oleh penjamin emisi, dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada investor pada rentang harga penawaran awal antara Rp 350-475 per lembar saham.

"Dengan demikian, perseroan meraih dana IPO mencapai Rp 222 miliar," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Pada saat sesi perdagangan dibuka, saham ENVY langsung menghijau 35,1 persen atau menguat Rp 130 dari harga awal penawaran, menjadi Rp 500 per lembar saham.

Adapun perseroan menjual sebanyak 600 juta saham kepada publik. Jumlah ini setara dengan 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan, dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham dengan harga IPO ditetapkan Rp 370 per lembar saham.

Dana hasil IPO ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk beberapa alokasi. Pertama, sebanyak 31,4 persen akan digunakan untuk kegiatan usaha sistem integrasi informatika.

Selanjutnya, sebesar 24.56 persen akan digunakan untuk kegiatan usaha sistem integrasi telekomunikasi, 2,11 persen untuk penelitian dan pengembangan, diantaranya untuk future product development dan existing product development.

Lalu, sebesar 22,84 persen atau sekitar Rp 48 miliar untuk pembayaran sebagian utang perseroan. Sisanya, 19,09 persen akan sebagai modal kerja seperti gaji karyawan, sewa kantor, dan biaya-biaya umum serta administrasi.

Pasca Penawaran Umum Perdana, saham ENVY dimiliki dengan komposisi pemegang saham yakni perusahaan lokal sebanyak 25,5 persen, asing 41,17 persen, dan publik sebanyak 33,33 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pencatatan Perdana, Saham 3 Emiten Ini Kompak Menguat

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham tiga emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak menguat usai mencatatkan saham perdana pada Senin (8/7/2019). Ketiga emiten tersebut yaitu PT MNC Vision Network Tbk (IPTV), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE).

Penawaran Umum Perdana (PUP) IPTV ini ditetapkan sebesar Rp 240 per lembar saham. Berdasarkan data IRT, harga saham IPTV dibuka menguat 30 poin ke Rp 270 per saham. Lalu memerah -1,67 persen atau minus 4 poin menjadi Rp 236 pada saat pembukaan perdagangan di BEI pukul 09.00 WIB. Tak berselang lama, harga saham segera menghijau 9,17 persen atau meningkat 22 poin pada pukul 09.11 WIB dan kembali melemah 3,33 persen pada pukul 10.34 WIB ke level Rp 232 per saham.

Sementara untuk saham BLUE menguat sebesar 69,23 persen ke level Rp 220 per saham dari Rp 130 serta ENVY yang menguat 50 persen ke level Rp 555 per saham dari Rp 370 saat PUP. 

Komisaris Utama MNC Vision Networks Syafril Nasution menyampaikan, aksi korporasi ini menjadi titik awal bagi perseroan untuk mengembangkan bisnis perseroan ke depan.

"IPO ini merupakan titik awal dan komitmen kami untuk dapat mengakses dana publik guna pengembangan usaha ke depan. Ini juga jadi titik awal untuk semakin memberikan layanan berkualitas dan maksimal kepada masyarakat Indonesia," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Adapun penetapan harga Rp 240 per lembar saham yang dilakukan IPTV mewakili 3,522 miliar saham baru atau 10 persen dari modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan setelah PUP dengan valuasi perseroan pasca penawaran umum sebesar Rp 8.450 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya