Liputan6.com, Bogor - Puluhan warga Kampung Pasarean, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendadak lumpuh diduga terserang chikungunya.
Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Albhopictus ini menyerang balita, orang dewasa hingga lansia sejak dua bulan terakhir.
Advertisement
Bidan Desa Pasarean Depi Alqorni membenarkan ada puluhan warga yang diduga terserang chikungunya. Dalam dua bulan terakhir, tercatat ada 90 warga yang sudah menjalani pemeriksaan di posko darurat chikungunya.
"Sampai hari ini suspect chikungunya masih terjadi. Tadi ada empat orang yang datang ke posko untuk diperiksa," kata Depi, Senin (8/7/2019).
Umumnya, warga mengalami demam dan nyeri sendi secara mendadak di sekujur tubuh. Infeksi virus ini menyerang warga secara bergantian. Setelah sejumlah penderita sembuh, tidak lama berselang muncul penderita baru.
"Bagi yang belum sembuh tapi bisa ke puskesmas di arahkan untuk ke sana, tapi kalau ada yang tidak bisa jalan didatangi ke rumahnya," terangnya.
Namun sejauh ini, sebagian besar warga yang diduga terjangkit chikungunya kondisi kesehatannya sudah membaik.
"Masih ada (yang belum sembuh). Tapi sebagian sudah membaik," ucap Depi.
Menurutnya, sejak virus tersebut melanda Kampung Pasarean, Dinas Kesehatan telah dua kali melakukan pengasapan untuk membasmi nyamuk penyebab chikungunya.
"Kita sudah dua kali lakukan fogging, dan kita juga terus sosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gejala Chikungunya
Wiwi Alwiah salah satu warga yang terjangkit chikungunya mengungkapkan, awalnya badan mengalami demam tinggi, kemudian diikuti rasa linu dan nyeri di seluruh persendian, selanjutnya beberapa bagian tubuh, seperti kaki dan tangan sulit di gerakan atau mengalami kelumpuhan mendadak.
Menurutnya, sudah hampir sepekan dirinya tidak bisa beraktivitas dengan normal akibat penyakit yang dideritanya itu.
"Sekarang sudah mulai membaik setelah dikasih obat sama dokter," tutur Wiwi.
Advertisement