Liputan6.com, Jakarta - Dewi Perssik kembali menumpahkan perasaannya di akun Instagram. Senin (8/7/2019) kemarin, Dewi Perssik mengunggah status teks membahas soal kezaliman dan maling teriak maling.
Status teks itu menyertai foto Dewi Perssik yang mengenakan gaun berwarna hitam dengan garis tepi biru tua.
Di bagian pundaknya terdapat ornamen bening menyerupai batang kristal dengan ujung lancip. Penampilan glamor Dewi Perssik makin sempurna dengan riasan tipis dan lipstik baby pink.
“Manusia yang dikatakan dzolim itu manusia yang suka melakukan pembelaan diri. Padahal dirinya salah, mendzolimi dirinya sendiri walad’dholib (jadi orang yang sesat),” tulis Dewi Perssik.
Baca Juga
Advertisement
Tentang Rosa Meldianti?
Si Goyang Gergaji menambahkan, “Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti ini, amin. Kalau dalam bahasa (Indonesia) sinonimnya maling teriak maling.” Melengkapi status ini, Dewi Perssik menambahkan empat tagar yakni alhamdulillah, berbuat baik ya untuk dirimu, berbuat jahat ya untuk dirimu, dan hukum sunnatulloh.
Dalam hitungan menit unggahan Dewi Perssik mendapat hampir 40 ribu tanda hati dan ratusan komentar warganet. Sejumlah warganet mengaitkan status ini dengan perilaku keponakan Dewi Perssik, Rosa Meldianti.
Seperti diketahui, pekan ini, Rosa Meldianti dan Dewi Perssik membuka peluang berdamai setelah ayahanda Dewi mangkat. Namun Rosa Meldianti mengajukan sejumlah syarat.
Advertisement
Belum Berkomentar
Salah satunya meminta agar adik-adik ibundanya minta maaf langsung kepada Meldi. Merespons status teks Dewi Perssik sejumlah warganet mendukungnya.
“Mami barusan aku baca statusnya uler, nangis aku Mi. Nangis karena kenapa ada orang yang sejahat itu dan sekejam itu?” tulis seorang warganet.
Yang lain menyemangati, “Sip, Mbak DP sabar-sabar. Ora usah diladeni, anyepin aja.” Warganet lain menimpali, “Sing sabar ya, Mami. Biarkan ular itu tertawa sekarang. Sebentar lagi dia akan menangis, kok, Mi.”
Sejauh ini Dewi Perssik belum merespons komentar warganet. Ia juga tidak membenarkan anggapan bahwa status teks itu ditujukan untuk Meldi. (Wayan Diananto)
