Terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (tengah) didampingi politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka memberi keterangan saat tiba di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). Baiq Nuril datang untuk menemui Menkumham Yasonna Laoly guna membahas pemberian amnesti. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (kiri) saat tiba di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). Baiq Nuril menemui Menkumham Yasonna Laoly setelah upaya Peninjauan Kembali (PK) dirinya ditolak Mahkamah Agung (MA). (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (kanan) didampingi politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka tiba di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). Guru honorer itu divonis 6 bulan penjara dan denda Rp 500 juta atas perekaman pelecehan seksual yang dialaminya. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (kanan) didampingi politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka memberi keterangan saat tiba di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). Baiq Nuril datang untuk menemui Menkumham Yasonna Laoly guna membahas pemberian amnesti. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (tengah) didampingi politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka memberi keterangan saat tiba di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). Baiq Nuril menemui Menkumham Yasonna Laoly setelah upaya PK dirinya ditolak MA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka (kiri) memberi keterangan saat mendampingi terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (kanan) menemui Menkumham Yasonna Laoly di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Terpidana kasus pelanggaran ITE Baiq Nuril Maknun (kanan) memberi keterangan saat tiba di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/7/2019). Guru honorer itu divonis 6 bulan penjara dan denda Rp 500 juta atas perekaman pelecehan seksual yang dialaminya. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)