1 Wafat, 12.881 Calon Haji Sudah Berada di Madinah

Kedatangan jemaah berasal dari 31 kloter, dari total 40 yang masuk dalam rencana keberangkatan ke Madinah.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Jul 2019, 08:04 WIB
Jemaah haji yang sudah mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz. Foto: Darmawan/MCH

Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji yang sudah mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz hingga Selasa (9/7/2019), pukul 03.50 Waktu Arab Saudi (WAS) mencapai 12.881 orang.

Kedatangan jemaah berasal dari 31 kloter, dari total 40 yang masuk dalam rencana keberangkatan.

Mengutip data Siskohat DJPHU, jemaah haji tersebut antara lain berasal dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Surabaya, Batam, Palembang, Padang, Solo, Ujung Pandang.

Dari total jumlah tersebut, satu calon haji tercatat meninggal, yakni Sumiyatun Sowikromo Sutardjan (56 tahun), yang berasal dari Embarkasi Solo.

Adapun jumlah petugas yang mendampingi jemaah haji tercatat sebanyak 155 orang. Kedatangan para jemaah menggunakan dua maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.

Pada tahun ini, Indonesia kebagian kuota haji sebesar 221 ribu, terdiri atas 204 ribu jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus. Kemudian ada tambahan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi sebesar 10 ribu jemaah.

Indonesia merupakan negara terbanyak mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci setiap tahunnya dibandingkan dengan negara lain.


70 Ribu Calon Haji Nikmati Fasilitas Fast Track Tahun Ini

Jemaah Haji Indonesia melalui Jalur Fast Track. Darmawan/MCH

Lima kloter jemaah haji Indonesia dari dua embarkasi, mendapatkan fasilitas fast track atau jalur cepat keimigrasian pada saat kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Minggu, 7 Juli 2019. 

Dengan layanan fast track ini, jemaah dapat menghemat waktu setibanya di bandara tujuan sekitar setengah jam sampai 1,5 jam. Sebab, proses pre departure clearence atau pemeriksaan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di bandara asal jemaah.

"Jumlah jemaahnya (yang menerima layanan fast track) 70 ribuan. Kalau dari total jemaah yang kita punya ya cukup banyak ya, 30 sampai 33 persen jemaah kita berangkat dengan fasilitas fast track," kata Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat, saat ditemui Tim MCH di Bandara Madinah.

Tahun ini, hanya ada dua embarkasi yang menerima layanan fast track. Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), yang jemaahnya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Jemaah dari embarkasi ini berasal tiga provinsi, yakni Lampung, Jakarta dan Jawa Barat.

Fasilitas fast track baru terlayani di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Pihak imigrasi Arab Saudi membuka konter di Bandara Soetta, dan melakukan pengecekan visa sebelum jemaah naik pesawat. Dengan demikian, semua proses keimigrasian sudah selesai sejak masih di Bandara Soetta.

Setibanya di Bandara Madinah, lanjut Arsyad, pergerakan jemaah juga relatif lebih cepat. Sejak turun pesawat, jemaah sudah diarahkan ke terminal khusus, Mekah Route, terminal yang didedikasikan untuk jemaah fast track.

"Sangat membantu jemaah, jemaah tidak ngantre-ngantre, dan yang penting juga jemaah sudah dipastikan clear semenjak dri Tanah Air," ungkapnya.

Tonton Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya