Liputan6.com, Madinah - Waktu menunjukkan sekitar 16.00 waktu Arab Saudi (WAS) pada Minggu (7/7/2019). Lantunan salawat terdengar syahdu dan nyaring di salah satu satu sisi Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Madinah.
Seraya menenteng tas kecil, satu per satu jemaah haji Indonesia asal Embarkasi Jakarta berbaris, berjalan menyusuri lorong, menuju alat pemeriksaan bagasi. Wajah semringah meski terlihat lelah menemani langkah mereka, memasuki Gate Makkah Route.
Advertisement
Kehangatan kian terlihat, saat sapaan salam hangat petugas Arab Saudi dan Indonesia menyambut para jemaah. Satu per satu mendapatkan lemparan dan setangkai bunga dari petugas berpakaian jubah khas Arab Saudi tersebut. Sekeranjang kurma manis nan lezat, ikut disodorkan kepada jemaah untuk dinikmati saat dalam bus.
Inilah pemandangan saat tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan meliput prosesi penyambutaan jemaah haji fast track.
Selain jemaah dan petugas, turut hadir perwakilan dari Pemerintah Arab Saudi, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh dan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Arsyad Hidayat.
"Saya seneng cepet ya sampai ke bus, saya denger dulu katanya lama karena periksa paspor dulu tapi kok ini cepet ya 15 menit aja," jelas Jemaah Asal Bogor, Agus Santoso ditemani sang istri.
Kesigapan petugas haji Indonesia ikut terlihat. Satu per satu koper kecil jemaah diturunkan usai melalui pemeriksaan. Jemaah juga diinformasikan untuk bisa segera keluar gedung dan masuk ke dalam bus menuju hotel. Tak luput dengan pertanyaan soal kondisi mereka.
Sekitar 400 jemaah hari itu yang mendapatkan fasilitas fast track, inovasi dari Pemerintah Arab Saudi yang hanya diberikan kepada 5 negara saja. Indonesia merupakan negara pertama yang dapat kehormatan tersebut.
Apa itu fast track?. Dubes Agus Maftuh menuturkan, ini merupakan satu proses keimigrasian di mana pemeriksaan dokumen jemaah sudah dilakukan sejak bandara kepergian. Khusus kali ini adalah Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
"Ini merupakan proyek besar Saudi untuk memberikan kemudahan-kemudahan kepada seluruh jemaah haji yang datang dari seluruh dunia dan Indonesia mendapatkan previlege sebagai negara pertama yang menjajalnya," ujar dia yang sempat pula diwawancarai beberapa media Arab Saudi.
Memang dari pantauan Liputan6.com, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit sejak jemaah turun dari pesawat hingga masuk bus menuju pemondokan, dengan adanya fasilitas fast track ini.
Kadaker Arsyad menuturkan, pada tahun ini sekitar 70 ribu jemaah haji Indonesia yang bisa menikmati fasilitas cepat imigrasi tersebut. Mereka berasal dari dua embarkasi, yakni Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Jemaah embarkasi ini berasal empat provinsi, yakni Lampung, Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Harapan pun muncul agar fast track bisa berlaku bagi embarkasi lain di Indonesia. Bukan untuk apa, tetapi demi meningkatkan layanan kepada jemaah haji Indonesia, agar lebih nyaman yang kemudian membuat ibadah haji lebih khusyuk.
Tonton Video Ini: