Jakarta Paris Saint-Germain (PSG) batal mengejar tanda tangan bintang Ajax Amsterdam, Mathijs de Ligt. Direktur Olahraga PSG, Leonardo, mengatakan harga De Ligt terlalu mahal bagi timnya.
Mathijs De Ligt menjadi properti panas di bursa transfer musim panas ini setelah tampil gemilang untuk klub dan Timnas Belanda pada musim 2018-2019. Kapten Ajax tersebut mengantar klubnya melenggang hingga semifinal Liga Champions. Langkah Ajax terhenti setelah secara dramatis kalah dari Tottenham Hotspur.
Baca Juga
Advertisement
De Ligt juga menjadi pilar Timnas Belanda yang melenggang hingga final UEFA Nation league. Sayangnya, di partai puncak Belanda takluk dari Portugal.
Pemain berusia 19 tahun tersebut dikabarkan jadi incaran klub-klub raksasa Eropa, mulai Barcelona, PSG, hingga Juventus. Ajax membanderol sang pemain dengan harga 75 juta poundsterling (Rp 1,32 triliun).
Juventus dikabarkan berada di posisi terdepan dalam pacuan perebutan De Ligt. Klub berjuluk Bianconeri tersebut bahkan dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Ligt, termasuk soal gaji. Namun, belum ada kesepakatan resmi dengan Ajax.
Di sisi lain, PSG mengakui De Ligt memang menjadi jadi salah satu incaran pada musim panas ini. Namun, mereka memutuskan mundur karena faktor finansial.
"De Ligt tak akan datang ke PSG. Ada peluang. Dia pemain hebat, tapi ini bukan waktu yang tepat membuat investasi bersar. Kami harus sedikit mengerem diri. Kami tidak punya amplop berisi 200 juta euro (Rp 3,17 triliun) untuk dibelanjakan," kata Leonardo, tentang perburuan Mathijs de Ligt, seperti dilansir Goal Internasional, Selasa (9/7/2019).
Pertimbangkan Financial Fair Play
Leonardo mengatakan PSG sedang berusaha memperkuat lini belakang, dengan mencari bek tengah dan gelandang bertahan.
Namun, PSG tidak mau terlalu ambisius memburu De Ligt yang berbandero tinggi karena mempertimbangkan Financial Fair Play. PSG ingin lebih berhati-hati dan perhitungan pada bursa transfer kali ini.
"Kami butuh gelandang bertahan dan mungkin pemain untuk melengkapi bek tengah. Di sektor serang, kami punya banyak solusi. Penting juga untuk melihat pemain muda masuk tim utama pada musim depan," urai Leonardo.
"Tapi ada juga data penting, yang tak bisa disembunyikan, yaitu financial fair play. Ada aturan dan kriteria yang harus dihormati," imbuh Leonardo.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement