Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan, Ketua Umumnya, Prabowo Subianto akan bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi. Namun, dia belum bisa memastikan kapan tepatnya pertemuan itu akan terjadi.
"Saya pun memprediksi pertemuan ini akan terjadi, tapi kapannya itu yang saya belum bisa (sampaikan). Karena kesibukan keduanya," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Muzani mencontohkan, saat Pilpres 2014 lalu Prabowo dan Jokowi juga sempat bertemu, meski pertemuan itu terjadi pada tiga hari sebelum Jokowi resmi dilantik sebagai presiden.
Muzani tidak membantah, pihaknya terus berkomunikasi dengan partai koalisi Jokowi terkait rencana pertemuan, tapi waktunya sampai saat ini masih disesuaikan.
Baca Juga
Advertisement
"Memang komunikasi antara pihak Pak Prabowo dan Pak Jokowi terjadi. Tapi kapannya sedang saling mencocokan," ungkapnya.
Saat ditegaskan kembali kapan pertemuan itu berlangsung, Muzani memprediksi bisa saja dilakukan lebih cepat atau lambat.
"Tapi yang pasti terus terang saya belum bisa memperkirakan karena keduanya kesibukannya sangat padat sekali," tutup Muzani.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bahas Nasib Relawan
Sebelumnya, Prabowo rencananya akan bertemu dengan Presiden Jokowi pasca-Pilpres 2019 pada Juli ini. Ada banyak hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
Salah satunya adalah terkait relawan pendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 yang tersandung masalah hukum. Hal itu disampaikan anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade.
"Yang dibahas, pertama silaturahim harapannya menurunkan tensi dan polarisasi pendukung. Yang kedua juga Pak Prabowo akan bicara ada ratusan pendukung kami yang masih bermasalah (hukum)," kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 3 Juli 2019.
Andre mengatakan, banyak sekali pendukung Prabowo yang masih berurusan dengan polisi, terutama dari kalangan ulama. Prabowo, katanya, sudah banyak menerima aduan soal pendukungnya yang tersandung masalah hukum.
"Suami yang istrinya ditahan, anak yang bapaknya ditahan, mereka datang memohon ke Pak Prabowo untuk melepaskan keluarga, suami, orangtuanya yang ditahan," ucapnya.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement