Liputan6.com, Jakarta Aktris senior Widyawati kembali bermain film dengan peran tidak biasa. Istri mendiang Sopan Sopiaan ini memerankan seorang mahasiswi di film terbarunya. Banyak tantangan fisik yang dijalaninya selama syuting film tersebut.
Peraih piala Citra ‘Lifetime Achievement’ pada tahun 2018 itu mengaku selalu selektif dalam memilih film. Tak semua film diterimanya. Jika merasa tak menjiwai atau tak sesuai jiwanya, Widyawati pasti akan menolaknya.
"Dari dulu, saya dapat piala atau enggak dapat, saya orangnya sangat selektif," ujar Widyawati di sela-sela peluncuran trailer film Mahasiswi Baru di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Maka ketika ditawari proyek film, hal pertama yang dilakukannya adalah membaca skenario atau jalan ceritanya. Ketika tak sesuai hatinya, Widyawati akan menolaknya.
“Awalnya saya lihat cerita. Lalu lihat peran saya seperti apa. Pernah saya tolak. Saya bilang saja enggak bisa. Misalnya jika ceritanya terlalu biasa, enggak ada sesuatu yang ada di dalam cerita itu. Tak semua peranan saya terima. Ah kayaknya saya enggak bisa. Saya tolak. Sutradara bilang bisa, ah enggak bisa,” kata Widyawati.
Baca Juga
Advertisement
Ditolak
Widyawati mencontohkan salah satu film yang ditolaknya ketika saat masih berusia muda harus memerankam peran sebagai orang tua. Meskipun ada keterlibatan Make-Up Artist namun tetap tak sesuai dengan hatinya.
“Maka enggak semua peran saya ambil. Sampai dulu ketika Almarhum suami saya masih ada, selalu mengingatkan sikap saya jangan seperti itu. Tetapi memang tak bisa,” ungkapnya.
Advertisement
Cerita
Ketika ditawari film Mahasiswi Baru yang bergenre komedi, Widyawati merasa tertantang sebagai suatu peran yang baru. Selama proses syuting banyak tantangan menguras fisik dan menghapal skenario yang tak mudah baginya di usia lanjut.
Film Mahasiswi Baru bercerita tentang Lastri yang diperankan oleh Widyawati yang berusia lansia tetapi masih ingin menempuh studi. Saat menjadi mahasiswi baru, Lastri bersahabat dengan Danny (Morgan Oey), Sarah (Mikha Tambayong), Erfan (Umay Shahab), dan Reva (Sonua Alyssa). Mereka pun membentuk sebuah geng yang sering membuat kehebohan di kampus.
Kehidupan kuliah Lastri mulai dipertaruhkan saat Lastri mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semester pertama. Apalagi, Chaerul (Slamet Raharjo) yang menjabat sebagai Dekan merasa Lastri tak pantas melanjutkan kuliah karena keonarannya di kampus. Kehebatan sang sutradara, Monty Tiwa mampu mengubah Widyawati yang dikenal anggun dan bersahaja berubah menjadi sosok yang unik sebagai mahasiswi baru di usia senja.