HUT ke-73 Bhayangkara, Jokowi Ingatkan Tantangan Terorisme dan Radikalisme

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-73 di halaman Monas, Jakarta Pusat.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2019, 10:12 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT Ke-73 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Hut Ke-73 Bhayangkara ini bertemakan ‘Dengan semangat Promoter, Pengabdian Polri untuk Masyarakat, Bangsa dan Negara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-73 di halaman Monas, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, tantangan ke depan semakin kompleks.

Dia mengatakan, kejahatan konvensional yang terus meresahkan masyarakat harus terus dijadikan perhatian. Begitu pula dengan kejahatan lintas negara seperti kejahatan terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber. 

"Kejahatan yang menggangu ketertiban sosial seperti konflik sosial kerusuhan massa dan unjuk rasa anarkis harus terus diantisipasi," kata Jokowi di hadapan para peserta upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di halaman Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).

Tidak hanya itu, kejahatan kekayaan negara seperti illegal fishing, illegal logging, dan tindak pidana korupsi juga harus dicegah dan diberantas. Terorisme dan radikalisme juga kata dia masih berpotensi jadi tantangan serius.

Jokowi juga berterima kasih kepada pihak kepolisian dan TNI yang telah menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga agenda-agenda penting.

Mulai dari pilkada serentak, Asian Games, Asian Para Games, dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Hingga tahun ini menyelenggarakan pemilu serentak selama 8 bulan.

"Alhamdulilah semua berjalan lancar, alhamdulilah semua berjalan aman, semua berjalan sangat sukses. Ini semua berkat kerja keras Polri yang bersinergi dengan TNI untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata.

Kondisi Kamtibmas kata Jokowi juga dirasakan masyarakat. Suasana ramadan, mudik, idul fitri, hingga natal pun berlangsung aman dan menggembirakan. Tidak hanya itu, penanganan bencana dengan cepat ditanggulangi.

"Sekali lagi ini karena kerja sama Polri dan TNI yang sinergis, untuk saya ucapkan terima kasih namun kita tidak boleh berpuas diri," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ancaman Berita Bohong

Sejumlah personel polisi berbaris saat berlangsungnya upacara peringatan HUT Ke-73 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara yang dihadiri sebanyak 4.000 personel Polri dan 7 resimen TNI tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi juga mengingatkan perkembangan teknologi informasi mendukung kejahatan di ruang-ruang siber. Penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian menjadi ancaman untuk kerukunan, bagi persatuan, bagi kesatuan bangsa.

"Saya perlu menegaskan bahwa terorisme dan radikalisme masih berpotensi menjadi tantangan yang serius," kata Jokowi.

Hal tersebut kata Jokowi harus dibutuhkan kecerdasan dan kecepatan bertindak dari Polri. Kejahatan lintas negara seperti perdagangan narkotika human trafficking membutuhkan penanganan profesional.

Begitu juga tindak pidana korupsi, illegal fissing, illegal logging semua harus diberantas untuk melindungi kepentingan masyarakat dan juga negara.

"Semua harus ditangani Polri secara profesional, akuntabel dan sinergi dengan lembaga lain," tegas Jokowi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya