4 Upaya Agar Bisa Meraih Haji Mabrur

Ada empat upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan haji mabrur.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2019, 14:02 WIB
Jemaah haji Indonesia membaca Alquran, di Masjid Nabawi, usai melaksanakan salat subuh, Selasa (9/7). Foto: Darmawan/MCH

Liputan6.com, Jakarta - Ibadah haji merupakan ibadah wajib sekali seumur hidup yang istimewa karena menggabungkan finansial dan fisik. Oleh karena itu, seluruh umat Islam yang melaksanakan ibadah ini ingin meraih haji mabrur.

Untuk meraih haji mabrur, ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan perhatikan larangan. Para calon haji juga harus melaksanakan rukun, wajib, dan muharramat haji.

Dilansir dari buku Disiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur karya H.A Tabrani Rusyan, terdapat 4 upaya yang dapat dilakukan jemaah haji guna meraih haji mabrur:

1. Mengetahui Ilmu Manasik Haji

Manasik haji adalah cara melaksanakan ibadah haji, sejak mulai berpakaian ihram, miqat, tawaf, sai, wukuf di Arafah, melempar jumrah, tahalul, dan lain sebagainya.

Semuanya dapat dipelajari melalui kitab-kitab, buku-buku manasik haji, atau orang orang yang sudah melaksanakan ibadah haji.

Hal ini perlu dilakukan agar jemaah haji tidak melakukan kesalahan dan kekeliruan yang dapat menjadikan ibadah hajinya tidak sah alias kepergiannya ke Tanah Suci belum menggugurkan kewajibannya.

2. Mengatur dan Menjaga Hati

Mengatur dan menjaga hati dapat dilakukan mulai dari niat kepergian ke Tanah Suci, mengatur dan menjaga sikap mental sehari hari selama haji, mengatur dan menjaga kekhusuyan, serta hal lain yang berhubungan dengan ibadah haji.

Selain itu, selama menjalankan ibadah haji janganlah bersikap sombong, berbangga diri, berburuk sangka, berkata kotor, berbuat kefasikan, maupun tindakan lain yang termasuk dalam akhlak tercela.

Usahakan selama menjalankan ibadah haji, hati harus selalu khusyuk dan penuh dengan kesabaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan doa-doa dan zikir zikir.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Dari sisi ketepatan mendarat penerbangan haji rata-rata 77,94 persen kategori tepat waktu atau on time. (www.haji.kemenag.go.id)

3. Menunaikan Ibadah Haji dengan Uang Halal

Pesan menunaikan ibadah haji dengan uang yang halal hendaknya dipelihara dengan sebaik-baiknya. Karena seseorang yang melaksanakan ibadah haji dengan uang haram, maka tidak akan dikabulkan doanya.

Seseorang yang menunaikan ibadah haji sama dengan mengeluarkan perbelanjaan dengan ikhlas, maka akan diganti dengan kebaikan dan berkah serta kemudahan rezeki yang luas.

Sebuah riwayat dalam buku yang sama mengatakan, mengeluarkan perbelanjaan untuk haji pahalanya sama dengan Sabilillah yaitu setiap dirham diganti dengan 70 kali lipat.

4. Bersedekah kepada Fakir Miskin di Waktu Haji

Apabila orang yang naik haji itu seorang hartawan, hendaknya bermurah hati kepada kaum fakir miskin, bersedekah kepada mereka dan mengulurkan bantuan yang diperlukan terhadap mereka yang lemah dan terputus perbelannya dari kaum muslimin, dengan keikhlasan semata-mata mencari keridhaan Allah SWT.

Syekh Abdullah dalam buku yang sama mengatakan bahwa seseorang yang sedang melaksanakan ibadah haji harus merendahkan dirinya dan tidak boleh sombong.

"Seseorang yang berhaji hendaklah bersifat lemah lembut, merendahkan diri, dan senatiasa bersikap tenang dalam hajinya karena ia sedang menuju Allah SWT," jelasnya.

 

Reporter : Nabila Bilqis

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya