Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 15 rumah terdampak kebakaran di permukiman padat penduduk di Margorukun, Surabaya, pada Rabu (10/7/2019).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Irvan Widyanto menuturkan, awalnya kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di rumah yang berada di Jalan Margorukun Gang Lebar Nomor 2A, RT 009/ RW 002, Gundih,Kecamatan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur.
"Menurut keterangan RW setempat, kebakaran dipicu dari satu rumah milik penjual pangsit. Dugaan awal karena ledakan kompor yang memercikkan api dan merembet ke rumah warga lain," tutur dia, seperti dikutip dari suarasurabaya.net.
Baca Juga
Advertisement
Kesulitan pemadaman karena permukiman padat penduduk yang menyulitkan mobil PMK yang mendekat. Selang sejauh 200 meter pun digelar yang dibantu oleh warga. "Dari jalan besar Gundih kita sambung-sambung selang sampai ke lokasi," tutur dia.
Warga tanggap, bisa menyelamatkan diri dan membantu yang lain. Para warga juga secara gotong royong membantu pemadam kebakaran memadamkan api.
"Masyarakat cukup cekatan, karena mereka mempraktikkan hasil simulasi bencana kebakaran yang digelar Dinas PMK pada April lalu," tutur dia.
Gotong royong warga ini mempercepat pemadaman api. Sekitar pukul 10.36 WIB, api bisa dikuasai dan dipadamkan sehingga pukul 11.00 WIB bisa pembasahan. Saat ini, pukul 11.56 WIB, aktivitas pembasahan berakhir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pabrik Kayu untuk Ekspor ke Jepang Terbakar
Sebelumnya, Kapolsek Sidoarjo, Kompol Supiyan menuturkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran pabrik kayu PT Sunjaya Coating Perdana di Pagerwojo, Sidoarjo pada Selasa 9 Juli 2019.
Supiyan menuturkan, hasil koordinasi dengan pemadam kebakaran, hingga Rabu 10 Juli 2019 dini hari pukul 00.00 WIB, sebagian besar api sudah dipadamkan.
"Proses pemadaman masih berlangsung. Sudah 80 persen berhasil dipadamkan oleh teman-teman PMK," tutur dia, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Rabu, 10 Juli 2019.
Jajaran kepolisian juga belum dapat menyimpulkan apa penyebab kebakaran ini. Polsek Sidoarjo, menurut Supiyan akan bekerja sama dengan Tim Labfor Polda Jatim untuk mengetahui penyebab kebakaran itu.
"Sementara kami belum bisa menyimpulkan. Perlu kami dalami keterangan saksi-saksi. Di antaranya 12 orang pekerja yang sedang lembur saat kebakaran terjadi, para manajer juga pemilik pabrik," ujar dia.
Advertisement
Tidak Ada Aktivitas
Sebelumnya, Saiful Ilah Bupati Sidoarjo menuturkan, kebakaran itu terjadi pada saat tidak ada aktivitas di dalam pabrik sehingga tidak ada karyawan yang tahu terjadi kebakaran.
"Penyebab belum tahu. Karena pabrik ini tidak 24 jam jadi tidak ada yang tahu. Kalau 24 jam karyawan pasti ada yang tahu. Ini tidak ada yang tahu. Iya, tidak ada aktivitas," ujar dia.
Pratikto Bos PT Sunjaya Coating Perdana menuturkan Abah Ipul, panggilan akrab Bupati Sidoarjo. Ia membenarkan, saat kebakaran terjadi tidak ada aktivitas di dalam pabrik.
Pernyataan bupati dan Bos PT Sunjaya ini tentu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Kompol Supiyan Kapolsek Sidoarjo. Kapolsek menuturkan, saat kebakaran terjadi ada kurang lebih 12 karyawan yang sedang lembur.
PT Sunjaya Coating Perdana merupakan perusahaan kayu molding atau kayu furniture untuk kebutuhan ekspor ke Jepang. Ada sekitar 300 orang karyawan yang bekerja di dua bangunan pabrik itu yang terbagi dalam tiga shift. Pabrik memang tidak beroperasi 24 jam karena shift malam hingga pukul 00.00 WIB saja.