Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode saham: WSKT) mencoba terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan tenaga kerja.
Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan berdasarkan ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety Management System. Kegiatan ini diikuti oleh internal auditor Quality Health Safety Environment (QHSE) baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.
“Lebih dari 30 personil calon auditor internal QHSE ini diharapkan mampu melakukan self assessment rutin dalam mengendalikan kinerja QHSE yang unggul dan zero accident atau incident injury free,” ungkap Director of Business Development & Quality, Safety, Health and Environment PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Di masa pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur gencar dilakukan. Diperkirakan hal ini masih terjadi dalam periode masa kepemimpinan kedua nanti. Ditambah, saat ini sejumlah BUMN dituntut harus berekspansi ke luar negeri.
Ditegaskan Fery, penerapan QHSE di PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mengikuti standar yang berlaku secara internasional. PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengikuti standar OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen K3 yang kemudian di tahun 2018 diperbaharui menjadi ISO 45001:2018, dan saat ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk sedang menjalankan proses untuk mendapatkan sertifikasi ISO 45001:2018.
ISO 45001:2018 adalah standar internasional SMK3 pertama di dunia yang menetapkan persyaratan high level structure/struktur level tinggi berdasarkan ISO GUIDE 83 (“annex SL”).
"Sistem ini memfasilitasi proses implementasi beberapa sistem manajemen yang dimiliki Waskita secara lebih harmonis, terstruktur dan efektif," terangnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kurangi Resiko Kecelakaan Kerja
Melalui standar ini, Waskita dipastikan selalu menyediakan kerangka kerja yang kuat dan efektif untuk mengurangi risiko di tempat kerja dan menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk pekerja, subkontraktor, pemasok, pengunjung, dan tamu yang memungkinkan untuk proaktif meningkatkan kinerja SMK3-nya.
Acara pelatihan ini dihadiri oleh Director of Business Development & Quality, Safety, Health, and Environment PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto, para manajer QHSE, dan perwakilan dari business unit dan corporate office.
Advertisement
Waskita Karya Terus Ekspansi ke Luar Negeri, Ini Daftar Proyeknya
PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus menggenjot ekspansi bisnis di mancanegara. Selain proyek infrastruktur dan pembangunan hotel, perusahaan pelat merah dengan kode emiten WSKT ini juga membidik pasar konstruksi internasional.
Director of Finance and Strategy Waskita Karya Haris Gunawan mengemukakan, pihaknya sudah menawarkan proyek infrastruktur di Manila, dan proyek pembangunan hotel di Makkah. Meski belum bisa dipastikan waktunya, Haris tetap menargetkan kedua proyek tersebut akan dilaksanakan tahun ini juga.
Untuk ekspansi ke luar negeri, perseroan akan mengambil dana dari belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp 29 triliun.
“Ekspansi Waskita ke luar negeri merupakan wujud nyata bahwa perusahaan nasional memiliki kemampuan dalam mengerjakan berbagai proyek skala global,” ujar Haris dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (3/7/2019).
Eskpansi Waskita Karya ke luar negeri juga sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Rini Soemarno agar perusahaan BUMN harus berani keluar kandang dan menjadi pelopor untuk ekspansi bisnis ke luar negeri. Untuk membuka pasar, membuka jaringan, sehingga bisa berkiprah di pasar global.
“Langkah ekspansi ini juga diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus sebagai upaya go international,” tegas Haris.
Salah satu langkah kongkrit, tak lama lagi Waskita Karya yang tergabung dalam Indonesia Railway Development Consortium (IRDC), bersama dengan PT Industri Kereta Api (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), akan bekerjasama dengan Phonsavanh Group yang telah mendapat dukungan dari Pemerintah Laos, untuk mengembangkan jalur kereta api dari Thakek di Laos ke Pelabuhan Vung Ang di Vietnam.
Sementara untuk proyek konstruksi, Waskita Karya sudah bekerja sama dengan Hyundai Engineering & construction Co. (HDEC), terkait peningkatan kemampuan teknis dan komersialnya. Sekaligus mempromosikan peluang bisnis di pasar konstruksi internasional, khususnya di Indonesia.
Menurut Fery Hendriyanto selaku Director of Business Development & Quality, Safety, Health & Environment Waskita Karya, melalui penandatanganan nota kesepakatan, pihaknya bersama HDEC akan menjadi mitra bisnis strategis global jangka panjang. ’
’Penandatanganan MoU dimaksud untuk mengembangkan peluang bisnis sebagai mitra strategis global dalam kerja sama,’’ ucapnya.
Fery menambahkan, kedua perusahaan akan saling memperkenalkan proyek-proyek konstruksi terkait EPC. Kemudian juga peluang investasi yang ada di Asia termasuk terutama Indonesia, serta di tempat lain sebagaimana disepakati oleh kedua perusahaan.