Liputan6.com, Jakarta - Bagaimana reaksi kamu, ketika mengetahui Federal Bureau of Investigation (FBI) menggunakan SIM untuk menangkap tersangka kriminal?
Seperti yang dikutip dari laman Ubergizmo, Kamis (11/7/2019), nyatanya FBI telah menggunakan SIM yang dibantu dengan sistem perangkat lunak, untuk menemukan para tersangka.
Baca Juga
Advertisement
FBI serta Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS, dilaporkan telah mengambil foto SIM untuk pengenalan wajah seseorang.
Mereka dikabarkan telah menggunakan sistem perangkat lunak, untuk melakukan pengenalan wajah pada jutaan foto SIM yang disediakan oleh 21 negara, untuk mencari dan menemukan tersangka kriminal.
Laporan dari The New York Times dan The Washington Post, berdasarkan dokumen yang telah diperoleh melalui catatan publik, mengungkapkan bahwa FBI dan perusahaan imigrasi telah menggunakan data yang diterima, untuk mengidentifikasi tersangka kiriminal.
Bukan hanya itu, mereka juga menggunakannya untuk saksi dan korban.
Identifikasi
FBI dapat melakukan identifikasi melalui sistem pengenalan wajah, tanpa surat perintah penggeledahan dan surat perintah dari pengadilan.
Dalam beberapa kasus, agen hanya mengirim email ke departemen kendaraan bermotor di negara bagian yang relevan, untuk dimintai bantuan berupa data yang dibutuhkan.
Di Utah sendiri, di antara tahun 2015-2017, sudah ada sekitar 2.000 pencarian tersangka melalui pengenalan wajah.
Tetapi, beberapa anggota parlemen di negara bagian tidak setuju terhadap hal ini. Penggunaan sistem pengenalan wajah tersebut dianggap telah mengganggu privasi dan hak warga negara.
(Linda Fahira Putri/Isk)
Advertisement