Pemkot Surabaya Bakal Sulap Lahan Stren Kali Mas Sisi Ngagel Jadi Taman

Pemkot Surabaya bersama Dinas Pariwisata dan Dinas Cipta Karya akan menyulap Stren Kali Mas jadi taman dan jogging track di Surabaya.

Oleh SuaraSurabaya.net diperbarui 10 Jul 2019, 19:00 WIB
Tim DKRTH meninjau jogging track dan taman di Stren Kali Mas Ngagel yang memanjang dari depan Novotel hingga Jembatan Ujung Galuh pada Rabu, 10 Juli 2019 (Foto:SuaraSurabaya.net)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah kota (pemkot) Surabaya, Jawa Timur menyulap lahan Stren Kali Mas di kawasan Jalan Ngagel menjadi ruang terbuka hijau berupa taman dan jogging track.

Taman di tepi sungai ini di konsep dengan lampu-lampu hias di atas jogging track agar terkesan instagramable.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Eri Cahyadi menuturkan, taman di Ngagel ini dibangun untuk ruang publik sekaligus tujuan wisata air. Taman ini akan dilengkapi kursi taman, beberapa mainan anak-anak, dan dermaga untuk perahu wisata air.

"Di tempat parkir akan didesain ruang bagi pedagang kaki lima yang bisa mencari penghasilan dari wisata perahu saat malam hari," tutur dia saat sidak di lokasi taman Ngagel, Rabu (10/7/2019), seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net.

Eri menuturkan, pembangunan taman dan jogging track ini bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Cipta Karya. Untuk dermaga dan perahu akan didukung Dinas Pariwisata Kota Surabaya, sedangkan paving jogging track dibantu Dinas Cipta Karya Surabaya.

"Ini dibangun bersama oleh satgas, baik dari pariwisata, DKRTH maupun Cipta Karya," kata dia.

Ukuran total taman beserta jogging track itu seluas dua hektar. Rinciannya panjang jogging track 377 meter dengan lebar lima meter mulai depan Novotel hingga Jembatan Ujung Galuh.

"Harapan kami masyarakat bisa menghirup udara segar di Surabaya sambil menikmati wisata air naik perahu dari sini sampai jembatan sana," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gubernur Khofifah Ingin Transportasi Publik Tersedia Baik di Gresik hingga Surabaya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Khofifah membahas proyek infrastruktur dan transportasi di Jawa Timur seperti penambahan gerbang Commuter Line, pembangunan MRT dan LRT. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin transportasi publik di kawasan megapolitan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertosusilo) tersedia dengan baik.

Hal ini juga dalam rangka fokus percepatan pembangunan kepada pemerintah pusat yang meliputi peningkatan konektivitas, pariwisata dan pengembangan kilang minyak. Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hal itu dalam rapat kabinet terbatas di Istana Bogor di Selasa 9 Juli 2019.

"Hanya boleh tiga tadi, kalau yang saya sampaikan banyak, misalnya saya juga ingin ada KEK untuk garam, juga percepatan elektrifikasi," ujar Khofifah, seperti dikutip dari laman Antara, Rabu, 10 Juli 2019.

Terkait konektivitas, ia menginginkan transportasi publik di kawasan megapolitan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbang Kertosusilo) tersedia dengan baik.

"Kami ingin konektivitas dalam banyak hal terutama public transportation. Gerbang Kertasusila ini agak terlambat menyiapkan opsi transportasi publik yang bisa memudahkan konektivitas antarwilayah yang masuk Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan," kata dia.

Ia menuturkan, sekarang di sana baru dibangun Surabaya Eastern Ringroad. Ia mengharapkan, selain dibangun itu, konektivitas antarkabupaten di dalam ring satu juga disiapkan transportasi publik termasuk di dalamnya MRT.

"Kami juga ingin tambahkan kereta komuter, tidak hanya sampai Lamongan namun sampai Tuba. Ini antisipasi proses pembangunan kilang minyak, kalau sudah jalan pasti butuh intensitas transportasi yang lebih tinggi," ujar dia.


Selanjutnya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program Millenial Job Center/MJC, East Java Super Coridor/EJSC, dan Big Data di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (27/05/2019) sore. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Khofifah menuturkan, pihaknya juga akan mengembangkan kawasan Bromo Tengger dan Semeru (BTS). “BTS ini dulu sudah masuk proyek stratengis nasional. Kami harap ada percepatan pembangunan di wilayah BTS. Kami punya wilayah Selingkar Wilis, Selingkar Ijen dan BTS,” tutur dia.

Ia menuturkan, saat ini wisatawan yang ingin menikmati matahari terbit atau tenggelam, harus datang lebih awal karena jalan yang sempit.

"Kami harap misalnya ada cable car di situ. Dan sudah disiapkan opsi-opsi tambahan yang bisa memudahkan akses bagi wisatawan untuk bisa ke Bromo sekaligus Tengger, rasanya ini akan jadi destinasi yang menggairahkan wisata Jatim,"kata dia.

Ia juga ingin kapal mewah penjelajah yang mengangkut wisatawan mancanegara juga dapat berkembang di provinsi itu dengan pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo, Jawa Timur.

Sementara terkait kilang minyak, ia juga ingin apa yang sudah dilakukan oleh Rosnev (perusahaan minyak Rusia dalam persiapannya bisa didukung. Ini karena skala yang besar.

"Proses penyiapan skill-labour dari Maret 2019 sudah berjalan. Kami harap ini akan memberikan multiflier effect yang luas tak hanya PDRB Jawa Timur, namun PDB nasional," tutur dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya