Liputan6.com, Palembang - Gerakan Penanaman Serentak Mangrove dilaksanakan secara bersamaan pada hari Selasa (9/7/2019) di 12 Provinsi di seluruh Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) juga terpilih menjadi lokasi gerakan ini.
Kegiatan yang diinisiasi oleh ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) ini mengangkat tema ‘Penanaman Mangrove Untuk Pemulihan DAS dan Mitigasi Perubahan Iklim’.
Di Sumsel sendiri, kegiatan ini dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Api-api, di Desa Sungsang Kecamatan Sungsang Kabupaten Banyuasin.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan penanaman mangrove ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru, Anggota FORKOMPIMDA Sumsel, Kepala OPD Lingkup Sumsel dan Kabupaten Banyuasin, Kepala UPT Kementerian LHK Sumsel dan instasi terkait lainnya.
Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, penanaman pohon di daerah pesisir menjadi salah satu Program OASE bidang Lingkungan Hijau, yang merupakan salah satu agendanya adalah Perempuan Peduli Mangrove.
Tanaman mangrove diketahui memiliki banyak sekali manfaat, yaitu sebagai penyerap polutan, pencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan, penyimpan karbon, wisata alam.
“Manfaat lainnya sebagai tempat pemijahan aneka biota laut, pelindung garis pantai dari abrasi dan tsunami, penyedia HHK dan HHBK, serta tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna ekosistem payau,” katanya kepada Liputan6.com, Rabu (10/7/2019).
Tim PKK Sumsel juga menyerahkan bantuan bibit produktif dan penyerahan bantuan bor biopori ke masyarakat. Bibit produktif yang akan dibagikan yaitu adalah Mangga (Mangifera indica), Rambutan (Nephelium lappaceum), Jambu (Psidium guajava), Sawo (Manilkara zapota) dan lain lain.
Istri dari Gubernur Sumsel Herman Deru ini mengharap agar bibit produktif ini bisa menghasilkan buah yang lebat untuk masyarakat.
“Indonesia saat ini memiliki sekitr 19 persen dari total mangrove di dunia. Yaitu 3,48 juta hektar, yang terdiri dari kondisi mangrove seluas 1,67 juta hektar dan mangrove rusak 1,81 juta hektar,” ucapnya.
Sumbang Bibit Mangrove
Menurutnya, dasar pelaksanaan pelestarian mangrove adalah Perpres 73 tahun 2012 tentang strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove dan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian no 4 tahun 2017.
Yaitu tentang kebijakan, strategi, program dan indikator kinerja pengelolaan ekosistem mangrove nasional serta Hari Lahan Basah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 Pebruari.
Kegiatan ini juga didukung oleh Surat Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan HL Kementerian LHK Nomor S.118 tgl 4 Juli 2019. Yaitu tentang Rencana Penanaman Serentak Mangrove di 12 provinsi, untuk Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana.
“Kegiatan ini sangat positif, kita akan mengagendakan kegiatan penanaman pohon secara rutin dalam kegiatan PKK Sumsel,” katanya.
Kegiatan ini juga didukung oleh Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Musi, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel, Dinas Kehutanan Sumsel, Dinas Perhubungan Sumsel dan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Musi.
Advertisement