110 Hotel Disiapkan untuk Jemaah Haji Indonesia di Madinah

Lokasi hotel jemaah haji terdekat dari Masjid Nabawi adalah 10 meter dan terjauh sekitar 500 meter.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Jul 2019, 19:43 WIB
Jemaah haji Indonesia di hotel. Foto: Sitria/MCH

Liputan6.com, Madinah - Sebanyak 111 hotel disiapkan bagi jemaah haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi. Hotel tempat jemaah tinggal mulai dari bintang tiga hingga bintang lima.

Lokasi hotel terdekat dari Masjid Nabawi adalah 10 meter dan terjauh sekitar 500 meter. Letak hotel tersebut terbagi dalam wilayah kerja 5 sektor dan 1 sektor khusus.

"Sudah ada lebih dari 22 ribu jemaah sudah masuk ke Madinah. Sebagian besar hotel sudah dipenuhi jemaah calhaj," kata Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja Madinah, Ihsan Faisal di Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah, seperti dikutip Rabu (10/7/2019).

Hotel yang akan dihuni jemaah haji telah di sewa pemerintah Indonesia dengan dua sistem, yakni full musim dan blocking time. Dengan rincian masing-masing 60 untuk hotel full musim dan 51 hotel sistem blocking time.

Jemaah haji gelombang pertama rencananya berada di Madinah selama 8 hari untuk melaksanakan arbain atau shalat 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi. Kemudian pada 14 juli, akan bertolak ke Makkah dan digantikan dengan jemaah gelombang kedua.

Hotel yang ditinggalkan gelombang pertama pun selanjutnya diisi jemaah gelombang kedua. "Setelah wukuf, gantian para jamaah haji gelombang dua yang tiba lewat Jeddah akan bergerak ke Madinah," tandas Ihsan.

Kepada jemaah, dia mengimbau untuk menghafal lokasi hotel tempatnya menginap, dengan mencatat alamat lengkap. Jika jemaah lupa jalan pulang ke hotel, bisa menghubungi petugas haji yang berada di lokasi terdekat.

"Setiap jamaah dibekali gelang yang mencantumkan nama dan nomor paspor serta bendera Indonesia. Jangan sampai gelang dilepas karena akan memudahkan petugas membantu jamaah di jalan,"ujar Ihsan.


Ada Calon Haji Kehilangan Uang, Jemaah Diminta Waspada

Jemaah haji Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah usai melaksanakan sholat subuh. Foto: Darmawan/MCH

Jemaah haji yang hendak beribadah di Masjid Nabawi, Madinah diimbau tetap memperhatikan keamanan diri sendiri maupun barang bawaan. Dengan tidak membawa perhiasan atau barang berharga secara berlebihan.

Langkah  untuk menghindari kerugian pribadi oleh pihak tak bertanggung jawab. "Jangan membawa perhiasan, barang berharga berlebihan saat berada di luar hotel, termasuk ketika ingin ibadah di Masjid Nabawi," ujar Kepala Sektor 5 Madinah, Khalilurrahman di Madinah, Rabu (10/7/2019).

Himbauan bukan tanpa sebab. Diketahui calon haji asal Embarkasi Palembang (PLM) bernama Hopiyah binti Dulhamin (63), kecopetan saat melaksanakan salat Subuh di Masjid Nabawi, pada Rabu (10/7) pukul 04.45 WAS.

Linjam Sektor 4 Madinah, Heru Meiyanto menuturkan, kejadian berlangsung saat calon haji sedang berada di Masjid Nabawi. Secara tiba-tiba, calon haji itu didatangi empat perempuan berpakaian serba hitam, yang langsung menepuk pundak Hopiyah dan mengambil uang yang dibawanya senilai Rp 8 juta.

"Kejadiannya di dalam Masjid Nabawi dekat pintu 12. Mohon diinfokan pada jemaah lain agar lebih waspada baik di hotel, perjalanan menuju Masjid Nabawi maupun ketika berada di kompleks masjid," ucap Heru.

Tak hanya terkait barang pribadi, jemaah yang memiliki penyakit bawaan dari Tanah Air diingatkan teratur mengonsumsi dan selalu membawa obat miliknya saat pergi kemanapun.

Kepada jemaah lansia dan resiko tinggi (risti) turut dihimbau jangan terlalu memaksakan kegiatan yang sampai menyebabkan kelelahan, dan membahayakan dirinya. "Kalau capek ya istirahat. Jangan dipaksakan," imbuh Khalil.

Tonton Video Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya