Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akan membantu para korban kebakaran di Margorukun, Surabaya. Korban yang tanahnya masih milik PT KAI akan dipindahkan ke rumah susun.
Sedangkan korban yang tanahnya milik sendiri akan dibantu renovasi rumah melalui program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).
"Jadi, nanti yang muda-muda tolong didata siapa saja yang sudah siap dipindahkan ke rusun, kalau sudah siap, besok langsung saya boyong ke rusun," ujar Risma, di Margorukun, Bubutan, Surabaya, Jawa Timur, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Kamis (11/7/2019).
Para korban yang tanahnya berada di lahan milik PT KAI akan dipindahkan ke rusun Penjaringansari saat ini memang masih kosong.
Baca Juga
Advertisement
Risma menyatakan juga akan membantu warga yang dokumen kependudukannya turut terbakar. Salah satunya dengan mendatangkan jajaran Dispendukcapil untuk mendata KK dan KTP warga yang ikut terbakar. Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga akan diterjunkan membantu warga yang ijazahnya turut terbakar.
"Kalau memang perlu, besok saya datangkan Dispendukcapil untuk cetak KTP di sini," ujar dia.
Sekitar 16 rumah dengan 42 kepala keluarga terdampak kebakaran hebat di permukiman padat penduduk di Margorukun, Surabaya pada Rabu pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Hingga tujuh hari ke depan, warga terdampak kebakaran untuk sementara ditampung di Kampung Ilmu Jalan Semarang, Surabaya. Para warga juga mendapatkan fasilitas selimut, pakaian dan makanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belasan Rumah di Margorukun Surabaya Terdampak Kebakaran di Surabaya
Sebelumnya, sebanyak 15 rumah terdampak kebakaran di permukiman padat penduduk di Margorukun, Surabaya, pada Rabu, 10 Juli 2019.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Irvan Widyanto menuturkan, awalnya kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di rumah yang berada di Jalan Margorukun Gang Lebar Nomor 2A, RT 009/ RW 002, Gundih,Kecamatan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur.
"Menurut keterangan RW setempat, kebakaran dipicu dari satu rumah milik penjual pangsit. Dugaan awal karena ledakan kompor yang memercikkan api dan merembet ke rumah warga lain," tutur dia, seperti dikutip dari suarasurabaya.net.
Kesulitan pemadaman karena permukiman padat penduduk yang menyulitkan mobil PMK yang mendekat. Selang sejauh 200 meter pun digelar yang dibantu oleh warga. "Dari jalan besar Gundih kita sambung-sambung selang sampai ke lokasi," tutur dia.
Warga tanggap, bisa menyelamatkan diri dan membantu yang lain. Para warga juga secara gotong royong membantu pemadam kebakaran memadamkan api.
"Masyarakat cukup cekatan, karena mereka mempraktikkan hasil simulasi bencana kebakaran yang digelar Dinas PMK pada April lalu," tutur dia.
Gotong royong warga ini mempercepat pemadaman api. Sekitar pukul 10.36 WIB, api bisa dikuasai dan dipadamkan sehingga pukul 11.00 WIB bisa pembasahan. Saat ini, pukul 11.56 WIB, aktivitas pembasahan berakhir.
Advertisement