Aktivitas Dunia Usaha Meningkat di Triwulan II 2019

Bank Indonesia melaporkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan II 2019 lebih baik dari sebelumnya

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jul 2019, 12:36 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5). Kenaikan impor dari 14,46 miliar dolar AS pada Maret 2018 menjadi 16,09 miliar dolar AS (month-to-month). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan kegiatan usaha pada triwulan II 2019 membaik dibandingkan dengan kegiatan usaha pada triwulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 19,17 persen, lebih tinggi dari 8,65 persen pada triwulan I 2019.

"Peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan sektor industri pengolahan, didorong oleh peningkatan permintaan domestik," tulis laporan BI yang dikutip Liputan6.com, Kamis (11/7/2019).

Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2019 juga meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Tingkat penggunaan kapasitas produksi meningkat dari 76,10 persen pada triwulan I 2019 menjadi 77,18 persen pada triwulan II 2019.

Sementara itu, Bank Indonesia juga melaporkan, kenaikan tingkat penggunaan tenaga kerja tercermin pada peningkatan SBT jumlah tenaga kerja dari 2,37 persen pada triwulan I 2019 menjadi 2,47 persen pada triwulan II 2019.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keuangan Perusahaan Juga Lebih Baik

Ratusan peti kemas di area JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Secara kumulatif, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari-September 2016, nilai ekspor sebesar US$ 104,36 miliar, turun 9,41% (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada triwulan II 2019 lebih baik, dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif mudah.

Responden memprakirakan ekspansi kegiatan usaha akan terus berlanjut, meskipun tidak setinggi periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha pada triwulan III 2019 sebesar 16,19 persen.

Prakiraan ekspansi kegiatan usaha tersebut ditopang oleh sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa.


BI: Ramadan Bikin Penjualan Eceran Mei 2019 Tumbuh

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5). Menkeu Sri Mulyani Indrawati menilai tren yang terjadi pada capaian ekspor-impor 2018 masih tergolong sehat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Penjualan eceran pada Mei 2019 tumbuh meningkat didorong oleh faktor musiman di mana Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) tumbuh 7,7 persen (yoy), lebih tinggi dari 6,7 persen (yoy) pada April 2019.

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh penjualan subkelompok sandang, kelompok suku cadang dan aksesori, dan kelompok makanan, minuman dan tembakau seiring dengan permintaan yang meningkat selama bulan Ramadan dan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Dikutip dari keterangan Bank Indonesia, Selasa (9/7/2019), penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh positif pada Juni 2019, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal tersebut diindikasikan oleh Indeks Penjualan Riil pada Juni 2019 yang diprakirakan tumbuh 2,2 persen (yoy), sejalan dengan kembali normalnya permintaan pasca bulan Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil pada Juni 2019 ditopang oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori dan subkelompok Sandang.

Keterangan tersebut juga mengatakan hasil survei mengindikasikan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang atau Agustus 2019 diprakirakan akan menurun.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 138,3, lebih rendah dibandingkan 160,5 pada bulan sebelumnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya