Liputan6.com, Jakarta Banyak yang mengatakan bahwa membaca, baik buku atau koran, adalah aktivitas yang menyehatkan otak. Katanya, dengan membaca kita juga dapat mencegah penyakit demensia atau sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan otak yang ditandai dengan daya ingat berkurang atau pikun.
Seperti dilansir Pshycology Today, penelitian teribaru mendukung gagasan bahwa membaca dapat memengaruhi proses pemikiran manusia. Hal ini merupakan bentuk latihan otak yang sangat kuat. Membaca bisa seperti senam mental bagi otak.
Advertisement
Dalam satu studi, para peneliti menguji ingatan dan kemampuan berpikir setiap tahun selama 6 tahun pada hampir 300 orang dewasa. Peserta juga diberi kuesioner tentang kebiasaan membaca dan menulis mereka dari masa kanak-kanak hingga usia mereka saat ini.
Hasilnya, setelah kematian partisipan (pada usia rata-rata 89 tahun), otak peserta yang sering membaca terbukti aktivitas itu membantu melindungi otak dari lesi otak, kerutan, dan penurunan memori. Selain itu, tetap menjadi pembaca setia di usia tua mengurangi penurunan memori lebih dari 30 persen, dibandingkan dengan terlibat dalam bentuk lain dari aktivitas mental.
Mereka yang paling banyak membaca memiliki tanda fisik demensia paling rendah. Dengan membaca mungkin merupakan cara yang bagus untuk mencegah penyakit Alzheimer dan demensia.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Manfaat Lain Membaca
Beberapa penelitian menemukan bahwa mereka yang membaca lebih banyak akan lebih baik dalam menafsirkan isyarat sosial di lingkungan mereka dan lebih baik dalam memahami orang lain.
Membaca sebagai pelatihan otak sebenarnya dapat mengarah pada pemrosesan situasi emosional yang lebih baik. Ini dapat bermanfaat bagi anak-anak, remaja, dan ketika mereka memasuki usia yang lebih tua.
Sebuah studi skala besar yang dilakukan lebih dari 20 tahun juga menemukan bahwa orang yang tumbuh di rumah yang memiliki buku lebih cenderung mencapai pendidikan tinggi, pendapatan yang lebih tinggi, dan fungsi kognitif yang lebih baik di kemudian hari.
Penulis: Febrianingsih Alamako
Advertisement