Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan, pemerintah akan membenahi kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi menyebut, nantinya Pulau Komodo akan dibuat lebih eksklusif, sehingga jumlah pengunjung dibatasi.
Hal ini dikatakan Jokowi usai mengunjungi Pulau Rinca, yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, Kamis (10/7/2019). Dia menilai hal ini dilakukan lantaran pemerintah memprioritaskan konservasi serta menjaga ekosistem komodo.
Advertisement
"Kita ingin nanti misalnya Pulau Komodo betul-betul lebih ditujukan untuk konservasi sehingga turis di situ betul-betul kita batasi, ada kuota, bayarnya mahal. Kalau enggak mampu bayar enggak usah ke sana. Misalnya seperti itu, tapi mau lihat Komodo juga masih bisa di Pula Rinca," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, bahwa dalam mengembangkan sektor pariwisata juga harus mempertimbangkan daya dukung. Dia ingin Taman Nasional Komodo tetap alami dengan memprioritaskan aspek lingkungan.
Jokowi mengatakan, pemerintah akan menyiapkan desain besar untuk membatasi antara kawasan konservasi dan pariwisata di Taman Nasional Komodo. Namun, yang terpenting, menurut dia, desain pembenahan tersebut dapat saling terhubung antara satu destinasi wisata dengan lainnya.
"Rancangan besar ini yang sebentar lagi akan kita buatkan rapat terbatas sehingga betul-betul grand desainnya itu betul-betul sambung antara Labuan Bajo, Pulau Rinca, Pulau Komodo, lautnya, semuanya," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Target Rampung 2023
Mantan Wali Kota Solo itu meminta agar pembenahan kawasan Taman Nasional Komodo tak dikerjakan sepotong-potong. Sebab, dia ingin pembenahan tersebut dapat terintegrasi, mulai dari wisatawan tiba di Bandara hingga menuju lokasi destinasi wisata.
Jokowi sendiri menargetkan pembenahan tersebut rampung pada 2023. Dia menilai bahwa hal tersebut adalah pekerjaan besar, karena saat ini pemerintah juga tengah membangun hotel serta landasan pacu atau runway di Bandara Komodo.
"Dua tahunan, dua tahun-tiga tahun maksimal. Ini karena pekerjaan besar ya. Airport pas runway-nya jadi, hotel-hotel mulai jadi, disini (Taman Nasional Komodo) juga jadi," tutur dia.
Advertisement