Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan dukungan penyediaan infrastruktur bagi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo lewat peningkatan konektivitas, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga membangun Jalan Lingkar Utara Flores dari Labuan Bajo-Kedindi sepanjang 141,29 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
"Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan," ujar dia dalam keterangannya, Jumat (12/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang, Muktar Napitupulu, menyatakan bahwa pembangunan Jalan Lintas Utara Flores tersebut akan menjadi jalur logistik.
Jalan tersebut akan menghubungkan sentra produksi pertanian di Kawasan Pertanian Terang seluas sekitar 2.000 ha dengan Pelabuhan Bari yang akan dibangun sebagai pelabuhan niaga menggantikan Pelabuhan Labuan Bajo yang akan menjadi pelabuhan wisata.
Saksikan video terkait di bawah ini :
Jadi Jalur Aalternatif
Ditambahkan Muktar, jalan ini juga akan menjadi jalur alternatif untuk memperlancar pengiriman logistik dan bahan bakar minyak (BBM) dari wilayah Kedindi yang terdapat Depo Pertamina di Kecamatan Reo, wilayah di pantai utara Kabupaten Manggarai ke Labuan Bajo.
"Pengiriman BBM seperti solar, bensin, minyak tanah, termasuk avtur akan menjadi cepat karena kendaraan tidak perlu memutar lagi ke Ruteng baru melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo. Pengiriman BBM juga sempat terhambat beberapa waktu lalu, karena Jalan Labuan Bajo-Malwatar menuju Roteng mengalami longsor," tuturnya.
Dia meneruskan, dengan dibangunnya Jalan Lintas Utara tersebut juga akan membantu akses dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG), Mobile Power Plant (MPP) Flores (Labuan Bajo) milik PT PLN yang berkapasitas 25 MW di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, menuju Labuan Bajo.
Kementerian PUPR melalui BPJN X NTT disebutnya telah memulai pembangunan Jalan Lintas Utara Flores Labuan Bajo-Kedindi sejak tahun 2015 dengan total anggaran yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 201 miliar. Saat ini, progresnya dari total panjang 141,29 km sudah tembus sepanjang 60 km dengan kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 18 km.
"Untuk target keseluruhan rampung dengan kondisi teraspal yakni pada tahun 2023. Namun untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Bari kita fokuskan untuk penyelesaian pengaspalan hingga ke Bari pada tahun 2021," jelas Muktar.
Advertisement
Empat Segmen
Pembangunan Jalan Lintas Utara Flores terbagi atas empat segmen jalan, yakni Labuan Bajo-Boleng (28,18 km), Boleng-Terang (32,15 km), Terang-Pelabuhan Bari (20,55 km), dan Pelabuhan Bari-Kendidi (60,4 km).
Berdasarkan rencana kerja 2019-2023, masih dibutuhkan sekitar Rp 525 miliar untuk pembangunan jalan. Termasuk untuk Penanganan Pasca Bencana Longsoran Ruas Labuan Bajo-Malwatar, Preservasi Jalan Labuan Bajo-Malwatar, Pembangunan Jalan Shortcut Bandara Komodo (0,25 km).
Ditjen Bina Marga juga dtugaskan untuk melebarkan Jalan Soekarno Hatta di pusat kota Labuan Bajo dilengkapi dengan jalur pejalan kali (pedestrian walk) yang nyaman, serta meningkatkan kualitas jalan dari Labuan Bajo ke Wae Cicu yang akan menjadi pusat pelayanan akomodasi wisata premium di Labuan Bajo