Trump: China Tak Jua Tepati Janji di Gencatan Perang Dagang, AS Kecewa

Setelah sepakat melakukan gencatan senjata, Donald Trump menuduh China bertindak mengecewakan.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 12 Jul 2019, 11:58 WIB
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh China telah bertindak mengecewakan, karena tidak segera membeli lebih banyak produk pertanian Negeri Paman Sam.

"Mereka belum membeli produk pertanian dari petani besar kita yang mereka katakan akan (dilakukan)," kata Trump di Twitter pada Kamis 11 Juli 2019.

"Semoga mereka akan segera memulainya," lanjutnya sebagaimana dikutip dari Time.com pada Jumat (12/7/2019).

 

Setelah bertemu dengan Xi Jinping pada akhir bulan lalu, Donald Trump mengatakan China telah setuju untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS, sebagai bagian dari gencatan perang dagang kedua negara.

Gencatan itu menangguhkan rencana AS untuk mengenakan tarif tambahan senilai US$ 300 miliar pada barang-barang China, di mana menurut pengamat, hal itu adalah tindakan yang akan memperpanjang pajak untuk semua yang dikirimkan Tiongkok ke Amerika.

AS dan China berdebat tentang tuduhan pemerintahan Donald Trump bahwa Beijing menggunakan taktik pemangsa, termasuk mencuri teknologi sensitif dan memaksa perusahaan-perusahaan Negeri Paman Sam untuk menyerahkan rahasia dagang, sebagai upaya menggantikan supremasi teknologi Amerika.

 

 


Saling Serang Tarif

Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)

Donald Trump telah mengenakan tarif 25 persen pada impor China senilai US$ 250 miliar.

Beijing telah membalas dengan mengenakan pajak US$ 110 miliar untuk barang-barang AS, di mana secara khusus menargetkan produk pertanian negara itu, yang diproduksi oleh banyak pendukung Trump di jantung Amerika.

Pemerintahan Trump telah menggelontorkan US$ 27 miliar dalam bentuk bantuan kepada para petani untuk mengurangi dampak kerugian akibat perang dagang.

Trump dan Xi sepakat untuk memulai kembali perundingan yang gagal pada Mei setelah 11 putaran pembicaraan.

Sejauh ini, utusan kedua negara telah berbicara melalui telepon tetapi belum mengumumkan rencana untuk melanjutkan pembahasan tatap muka.


AS dan China Saling Menuntut

Presiden AS, Donald Trump menjabat tangan Presiden China, Xi Jinping saat jamuan makan malam di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Kedua pemimpin negara tersebut diagendakan akan menghabiskan waktu bersama secara privat. (AP Photo/Alex Brandon)

Selain menentang kebijakan teknologi China yang bersiku tajam, AS ingin Beijing membeli lebih banyak produk mereka, dan untuk mempersempit defisit perdagangan Amerika dengan China, di mana mencapai rekor minus US$ 381 miliar pada 2018.

Bulan lalu, seorang mantan diplomat China, Zhao Weiping, mengatakan kepada wartawan di New York bahwa AS meminta "kami membeli lebih banyak daripada yang bisa kami beli".

Dia menambahkan, "Anda harus realistis".

Tetap saja, menurut Larry Kudlow, Direktur Dewan Ekonomi Nasional di pemerintahan Trump mengatakan pada hari Kamis, bahwa pihaknya mengharapkan China segera mulai membeli komoditas pertanian Amerika.

 

Simak video pilihan berikut: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya