Dubes AS: Wafatnya Sutopo Purwo Nugroho Kehilangan Besar Bagi Indonesia

Dubes AS untuk RI menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 12 Jul 2019, 13:32 WIB
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr. (Kedutaan Besar AS di Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

"Atas nama Kedutaan Amerika Serikat untuk Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk keluarga Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia," kata Dubes Donovan dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (11/7/2019).

"Meninggalnya beliau merupakan suatu kehilangan besar bagi rakyat Indonesia," lanjut Donovan.

Sang duta besar mengatakan, komitmen serta sikap tenang Sutopo dalam menghadapi bencana alam dan upayanya yang konsisten untuk mengomunikasikan informasi faktual dalam masa krisis menjadi contoh pelayanan publik yang sesungguhnya.

Simak video pilihan berikut:


Obituari Sutopo Purwo Nugroho Disorot Media Internasional

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberi keterangan terkait erupsi Gunung Agung, Jakarta, Senin (27/11). Tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sepanjang sejarah Tanah Air, mungkin tak banyak pejabat Indonesia seperti sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho (49). Kehadirannya adalah salah satu contoh langka dan unik mengenai seorang abdi negara yang benar-benar mengabdi serta disukai khalayak juga media.

Dedikasinya sebagai the first responder kala bertugas sebagai Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, ketika rentetan bencana melanda Indonesia tahun lalu, merupakan sebuah torehan.

Pengabdiannya bukan main. Ia tetap menjadi penyampai informasi pertama dan tepercaya perihal kebencanaan, meski diri sendiri tengah berjuang melawan kanker paru-paru kronis.

Namanya terpatri di tengah-tengah publik, pada era di mana masyarakat Indonesia rajin menggeluti dunia maya.

Kini, Pak Topo --sebagaimana ia karib disapa oleh awak media-- telah tutup usia. Ia mengembuskan napas terakhir di Guangzhou Modern Hospital pada Minggu 7 Juli 2019 pukul 02.20 waktu Guangzhou, China.

Baca selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya