Liputan6.com, Jakarta Orgasme biasanya terjadi dalam sebuah aktivitas seksual. Meski begitu, orgasme juga bisa terjadi di tengah kegiatan lain, salah satunya melahirkan.
Orgasme saat melahirkan atau sering disebut birthgasm, merupakan kondisi ketika seorang perempuan mengalami orgasme saat dia menjalani proses persalinan.
Advertisement
Dilansir dari Women's Health pada Jumat (12/7/2019), kejadian ini memang terbilang langka. Sebuah studi yang dimuat di jurnal Sexologies pada 2013, menyebutkan bahwa ini hanya terjadi pada 0,3 persen wanita.
Mary Jane Minkin, profesor klinis ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi di Yale School of Medicine, Amerika Serikat mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh stimulasi otot-otot panggul dan saraf selama persalinan. Dia menambahkan, ini adalah sesuatu yang normal.
"Saya selalu meyakinkan pasien bahwa ini tidak apa-apa," katanya.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Bisakah Orgasme dengan Sengaja?
Minkin mengatakan bahwa orgasme ini tidak akan menyebabkan bahaya pada ibu ataupun bayi. Yang penting, dia bisa melewati persalinan secara umum.
"Itu tidak berbahaya atau membahayakan aliran darah," kata Minkin.
Meski kejadian yang langka, beberapa wanita dilaporkan pernah mencobanya. Bahkan, menurut Elizabeth Davis dan Debra Pascali-Bonaro dalam buku "Orgasmic Birth: Guide Your to a Safe, Satisfying, and Pleasurable Experience" ini bisa menjadi pengalaman yang bermanfaat di tengah proses persalinan yang menyakitkan.
Beberapa kasus melibatkan masturbasi ketika sedang menjalani proses kelahiran, sebelum air ketuban pecah.
Namun, bukan berarti ini tidak berisiko. Minkin mengatakan, penggunaan jari ke vagina bisa meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, tidak ada juga penelitian ilmiah tentang orgasme semacam ini secara pasti. Maka dari itu, tidak diketahui bagaimana cara sesungguhnya untuk mendapatkan orgasme saat melahirkan.
Baca Juga
Advertisement