Liputan6.com, Jakarta Sempat menguat di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini ditutup di zona merah. Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya sektor keuangan dan perdagangan yang menguat tipis.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (12/7/2019),IHSG ditutup ke posisi 6.373,34. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,87 persen ke posisi 1.017,35.
Sebanyak 268 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 151 saham masih menguat dan 126 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 498.966 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Investor asing beli saham Rp 168 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.007.
Sebanya delapan sektor saham melemah, dengan pelemahan tertinggi untuk sektor infrastruktur yang mencapai 1,67 persen. Disusul sektor barang konsumsi 1,57 persen dan pertambangan 1,34 persen.
Sektor masih ke zina hijau adalah perdagangan sebesar 0,33 persen dan sektor keuangan yang stabil.
Sementara saham-saham yang menyeret IHSG terjun bebas paling besar adalah INCF yang melemah 34,9 persen, POSA melemah 24,5 persen dan OCAP turun sebesar 23,3 persen.
Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain HDIT naik 49,5 persen, TRIO kembali menguat 24,8 persen, ARKA menguat 24,43 persen dan beberapa saham lainnya. Penguatan ini yang pada perdagangan akhir pekan ini menahan pelemahan IHSG.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Sesuai Prediksi
Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpeluang untuk menguat kembali pada perdagangan saham hari ini.
Namun, sejumlah analis sepakat potensi indeks untuk bergerak ke zona hijau masih bersifat terbatas. Kemungkinan, indeks masih akan ditutup hijau di sekitar level 6.400.
Analis PT Artha Sekuritas, Juan Harahap menuturkan, IHSG akan diperdagangkan positif di rentang support 6.398 dan resistance 6.436.
"Karena indeks kini mulai memasuki area overbought (jenuh beli), peluang IHSG naik tak begitu signifikan, masih terbatas," papar dia dalam risetnya di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menilai, gejolak tekanan terhadap komoditas masih akan membayangi sejumlah emiten yang berhubungan dengan komoditas.
Tetapi, pihaknya optimistis peluang indeks untuk kembali menghijau tetap ada. Dirinya memproyeksikan IHSG akan berada pada level 6.302 - 6.488.
"Sejumlah rekomendasi saham perbankan dapat jadi pertimbangan investor untuk hari ini. Salah satunya ialah saham Bank BCA," ujarnya.
Adapun William kali ini menganjurkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).
Di sisi lain, Juan memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Advertisement