Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membeli gas dari Blok minyak dan gas bumi (Migas) Sakakemang, sebesar 400-500 BBTUD. Hal ini untuk menjaga kehandalan pasokan gas bumi ke konsumen.
Komitmen tersebut ditandai dengan Penandatanganan nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), antara PGN dengan Talisman Sakakemang B.V. afiliasi dari Repsol Group (TBSV) sebagai operator Blok Migas Sakakemang. Dilakukan antara Direktur Komersial PGN Danny Praditya dan Vice President TBSV Gregory Holman.
Baca Juga
Advertisement
Danny mengatakan, kesepakatan ini merupakan salah satu upaya PGN untuk menjamin keberlangsungan pasokan gas bumi ke pelanggan agar tetap handal. Komitmen penyerapan gas akan berlaku sejak 12 Juli 2019 yang akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Gas Sales Agreement (GSA) oleh para pihak.
"Dengan adanya jaminan pasokan ini, PGN dapat berkontribusi lebih untuk mendukung daya saing industri dan untuk dapat menyalurkan energi baik secara masif," kata Danny, di Jakarta, Jumat (12/07/2019).
Menurut Danny, besaran pasokan gas bumi berdasarkan indikasi kebutuhan gas PGN sekitar 400-500 BBTUD dan akan dimulai pada 2020 atau 2021. Pasokan gas bumi dari Wilayah Kerja Sakakemang dapat digunakan PGN untuk melayani kebutuhan sektor industri baik skala besar maupun kecil, kelistrikan, komersial, dan rumah tangga.
Sub Holding Gas
Danny menambahkan, kerja sama ini juga menjadi bagian dari komitmen PGN sebagai Sub Holding Gas untuk menjalankan peran peningkatan pemanfaatan gas bumi, serta perencanaan pengelolaannya secara berkelanjutan.
"Harapan kami, proses kerjasama ini dari awal hingga nantinya penyaluran gas bumi perdana dari Sakakemang dapat berjalan dengan lancar dan semakin meningkatkan ketahanan pasok bagi utilisasi gas bumi domestik," tutur Danny.
Menurutnya, kepastian pasokan gas ini juga sekaligus menjadi bentuk dukungan dan komitmen Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas ( SKK Migas) serta industri hulu kepada PGN, untuk terus memperluas pemanfaatan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan.
"Kerjasama ini juga merupakan bentuk sinergi antara industri hulu dalam melakukan pengembangan lapangan dengan industri hilir dalam melakukan pembangunan infrastruktur," tandasnya.
Advertisement