Kisah Penyelamatan Gadis Rusia yang Nyaris Jadi Korban Budak Seks

Berawal dari bujukan percakapan di media sosial seorang pelaku bernama Yuri, gadis berusia 16 tahun ini nyaris menjadi korban budak seks oleh sindikat perdagangan manusia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Jul 2019, 20:10 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Moskow - Seorang remaja berusia 16 tahun asal Rusia berhasil diselamatkan oleh polisi setempat setelah nyaris dijadikan budak seks oleh sindikat perdagangan manusia.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Jumat (12/7/2019), mulanya remaja perempuan itu diklaim setuju untuk menjual keperawanannya kepada seorang pria.

Korban dibujuk dalam percakapan lewat media sosial oleh seorang pelaku bernama Yuri, demikian keterangan polisi di Moskow, Rusia.

Pelaku yang telah mempengaruhi korban meminta agar keperawanannya dijual seharga US$ 5.000 setelah ia kenalkan dengan seorang pria lain.

Di media sosial tersebut, pelaku meyakinkan remaja itu bahwa pria yang akan membawanya adalah sosok yang baik.

Gadis yang tak disebutkan identitasnya itu kemudian bertolak dari Chuvashia Region ke Moskow, Rusia menemui Said, rekan Yuri, yang mengaku bisa mempertemukan si gadis dengan pengusaha.

Dalam pertemuan dengan detektif yang menyamar sebagai pengusaha, Said meminta uang 500.000 ruble, sekitar Rp 111,4 juta. Gadis itu mengaku dia tidak memberi tahu keluarganya.

Seorang penegak hukum kepada harian setempat Komsomolskaya Pravda mengatakan, Said sama sekali tidak tahu jika pengusaha itu merupakan detektif.

Dia terus menjabarkan kepada si detektif bahwa setelah melakukan pembayaran, gadis yang masih duduk di Kelas 11 itu bakal dimiliki oleh si pembeli.

"Said sudah mendiskusikannya sebelum pembayaran," ujar sumber itu. Segera setelah detektif yang menyamar menyerahkan uang, Said langsung dibekuk.


Pelaku Mengakui Kesalahan

Ilustraasi foto Liputan6

Sebuah video yang viral memperlihatkan bahwa pelaku telah ditangkap oleh polisi. Ia tampak diborgol di kantor polisi.

Dalam video itu Said mengakui segala perbuatannya. Dalam interogasi, pria 32 tahun itu mengaku tak berniat membayar si gadis.

Sementara itu, korban dipindahkan ke klinik untuk ditemui oleh seorang psikolog. Nantinya, ia akan diterapi demi pemulihan kondisi mentalnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya