Mulai 14 Juli, Jemaah Haji Madinah Bergerak ke Makkah

Jemaah pertama yang diberangkatkan ke Mekkah adalah yang pertama kali tiba di Madinah.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Jul 2019, 19:03 WIB
Jemaah haji Indonesia akan naik ke atas bus. Foto: Darmawan/MCH

Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji Indonesia yang masuk dalam gelombang pertama sudah hampir sepekan berada di Madinah. Rencananya, jemaah haji dari Madinah mulai diberangkatkan ke Mekkah pada Minggu 14 Juli, 2019 melalui jalan darat.

Adapun jemaah yang tiba awal di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, pada Sabtu (6/7/2019), berasal dari Embarkasi Surabaya dan Batam, masing-masing sebanyak 2 kloter. 

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari menuturkan, jemaah pertama yang diberangkatkan ke Mekkah adalah yang pertama kali tiba di Madinah.

"Persiapan selanjutnya adalah penyiapan dokumen, dokumen (paspor-red) yang selama ini disimpan oleh muassasah," kata Jauhari di kantor Daker Madinah, seperti dikutip Jumat (12/7/2019).

Jemaah diberangkatkan karena telah menyelesaikan salat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi dan berkunjung ke situs-situs sejarah Islam seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan Jabal Uhud.

Dia menjelaskan, sejak H-3 pemberangkatan harus dilakukan pemeriksaan dokumen jemaah haji di kantor Muassasah Adillah oleh para ketua kloter, dan didampingi PPIH. Hal ini agar seluruh dokumen jemaah haji sudah lengkap dan dikelompokkan sesuai rombongan.

"Jika ada satu jemaah yang dokumennya belum siap maka jemaah itu tidak bisa diberangkatkan pada hari tersebut," jelas dia.

Selain memeriksa dokumen jemaah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga berkoodinasi dengan pihak naqobah (organda Arab Saudi) terkait transportasi pemindahan jamaah ke Mekkah. Selain itu juga berkoordinasi dengan Daerah Kerja (Daker) Mekkah untuk penerimaan jamaah.

 


Turun Pesawat, Jemaah Haji Cukup Bawa Tas Paspor dan Koper Troli ke Hotel

Jemaah haji diminta tak perlu mengkhawatirkan barang bawaan dari Tanah Air, seperti koper bagasi. Mereka bisa langsung naik bis usai keluar bandara dengan hanya membawa tas paspor dan tas troli.

Ini karena koper bagasi jemaah pada tahun ini sudah ditangani perusahaan ekspedisi, yang akan langsung membawanya ke hotel.

"Jadi jemaah ketika turun hanya membawa tas tentengan atau tas troli. Sementara untuk tas kopernya langsung diangkut oleh perusahaan ekspedisi diantar ke hotel," jelas Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Arsyad Hidayat di Madinah.

Arsyad memastikan telah ada sejumlah petugas yang ditempatkan untuk mengatur koper bagasi tersebut dan memastikannya sampai ke tangan jemaah. Meski jemaah haji tersebut  tidak ditempatkan dalam satu hotel.

"Ada beberapa kloter yang ditempatkan di dua hotel dan untuk supaya tidak terjadi permasalahan, kita sudah mempertimbangkan betul kaitan dengan organisasi kloter dalam pembagian bagasi,"jelas dia. 

Dia mengakui sempat terjadi permasalahan dalam pemilahan dan pembagian koper bagasi pada awal kedatangan jemaah di Madinah. Ini akibat waktu yang diberikan saat memilah koper di bandara tak bisa terlalu lama.Namun, masalah tersebut dinilai telah bisa diantisipasi petugas saat ini.

"Pada prinsipnya kita berusaha mencoba untuk memilah khususnya bagasi jemaah yang tinggal di lebih dari satu hotel. Jadi kalaupun seumpamanya harus diantar ke hotel maka kita pilih hotel yang jumlah kopernya paling banyak. Sisanya nanti ketika tiba di Madinah baru kita akan pilah baru kita akan antarkan dari hotel tersebut ke hotel yang kedua," dia menjelaskan proses pengiriman koper ke jemaah.

Tonton Video Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya