Nurani Naif Maling Konyol

Wawan yang mestinya mengawasi keadaan saat pencurian itu lari sipat kuping. Saking takutnya tertangkap warga, ia bahkan meninggalkan sepeda motornya

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 14 Jul 2019, 02:00 WIB
Rilis pers pengungkapan kasus pencurian dan peredaran narkoba Polres Pemalang, Jumat, 12 Juli 2019. (Foto: Liputan6.com/Polres PML/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Pemalang - Malam sudah larut ketika Wawan alias Kadal, bertemu dengan seorang rekannya, yang juga punya nama samaran Kancil di Terminal Pemalang. Mereka berdua bersiasat busuk untuk mencuri.

Mereka berbagi tugas. Kancil adalah eksekutor. Adapun Kadal, bakal mengawasi keadaan di luar, sekaligus menjadi joki motor.

Keduanya lalu berboncengan keliling Pemalang, melintasi beberapa kecamatan. Sepeda motor bernomor polisi G-4520-VM itu sendiri merupakan pinjaman dari seorang kenalan Kadal, Waryono.

Sebelumnya, pada Sabtu, 12 Agustus 2017, Kadal meminjam sepeda Yamaha Mio Soul itu dengan alasan akan menjemput temannya di terminal. Tentu, Waryono tak menyangka bahwa sepeda motor itu akan digunakan untuk aksi pencurian.

Mereka melintas di Kecamatan Widuri. Mereka lantas kembali berkeliling hingga Desa Danasri, Kecamatan Pemalang. Di desa ini lah mereka menemukan sasaran empuk.

Lantas, seperti yang direncanakan, Kancil masuk ke rumah seorang warga yang berusia sepuh, Suyi (57) di Rt 01/01, Pemalang. Adapun Wawan alias Kadal mengawasi lingkungan sekitarnya.

Apes, seorang warga memergoki Kancil yang masuk ke rumah tersebut. Ia pun menggedor-gedor pintu dan berteriak memanggil warga lainnya.

Panik, Wawan yang mestinya mengawasi keadaan saat mencuri langsung lari. Saking takutnya tertangkap, ia meninggalkan sepeda motornya.


Kembalikan Kunci Kontak

Wakapolres Pemalang, Kompol Malpa Malacoppo menunjukkan barang bukti peredaran narkoba yang disita dari tersangka, Jumat, 12 Juli 2019. (Foto: Liputan6.com/Polres PML/Muhamad Ridlo)

"Karena diketahui warga, kedua pelaku melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor, satu pasang sandal milik W juga tertinggal di TKP," ucap Wakapolres Pemalang, Kompol Malpa Malacoppo, melalui keterangannya, Jumat, 12 Juli 2019.

Sebenarnya, di dalam rumah, Kancil telah berhasil mencuri dua perhiasan emas. Total, ia mencuri perhiasan dengan bobot 18 gram. Tetapi ia tak bisa melanjutkan aksinya karena kadung diketahui warga.

Risikonya terlalu besar jika ia sampai tertangkap. Bisa saja, warga main hakim sendiri. Nyawa taruhannya.

Meski maling, rupanya Kadal masih memiliki nurani. Bisa jadi, ia jujur atau memang naif. Usai berhasil melarikan diri, lucunya, Kadal mendatangi Waryono, si pemilik motor pinjaman.

Ia bercerita telah meninggalkan sepeda motornya lantaran aksi pencurian yang tak mulus itu. Tak lupa, ia mengembalikan kunci sepeda motor tersebut.

Sama dengan Suyi yang jadi korban pencurian, Waryono lantas melapor ke kepolisian. Pasalnya, sepeda motor itu sempat disita warga. Ia juga takut disangkutpautkan dengan aksi pencurian ini.

Bukan kadal dan Kancil namanya jika tak lihai melarikan diri. Meski sudah diketahui biodatanya, dua orang ini bak raib ditelan bumi. Nyaris dua tahun, kedua tersangka buron.

Tetapi, seperti pepatah, sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, begitu pula nasib Kadal. Polisi mengendus jejaknya. Akhirnya ia ditangkap pada Minggu, 30 Juni 2019, di rumahnya.

Namun, si Kancil, seperti namanya, mungkin lebih lihai dari Kadal. Kancil hingga kini belum tertangkap. Polisi masih mengejar si Kancil.

"Satu orang pelaku belum tertangkap, Sat Reskrim Polres Pemalang masih berkerja untuk melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan," dia menegaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya