Liputan6.com, Kismayo - Sekitar 10 orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya terluka, setelah teror penembakan menyasar sebuah hotel di Kota Kismayo di pesisir Somalia pada Jumat 12 Juli 2019.
Polisi setempat mengatakan beberapa pria bersenjata menyerbu Hotel Assey yang dijaga ketat di Kismayo, sekitar 500 kilometer selatan ibu kota Mogadishu.
"Penembakan terjadi setelah para pelaku meledakkan sebuah bom di pintu masuk hotel," kata Kapten Polisi Mahad Abdia, sebagaimana dikutip dari CNN pada Sabtu (13/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Di antara para korban adalah Hodan Nalayeh, seorang jurnalis sekaligus bintang YouTube asal Kanada keturunan Somalia. Pria berusia 43 tahun itu terluka parah dalam penembakan tersebut, dan tidak sempat terselematkan saat dibawa ke rumah sakit.
Seorang kandidat pemimpin lokal, beberapa pemuka masyarakat setempat, dan jurnalis juga termasuk di antara yang tewas, kata Abdia kepada CNN.
"Banyak pejabat lokal bertemu di dalam hotel untuk membahas pemilu regional Agustus nanti, ketika penembakan terjadi. Puluhan orang berhasil diselamatkan," lanjut Abdia menjelaskan.
Kota Kismayo pernah dianggap sebagai benteng pertahanan terbesar Al Shabaab, namun berhasil direbut kembali pada tahun 2012. Hal itu memicu ribuan orang kembali dari pengungsian.
Klaim Kelompok Militan Al Shabaab
Kelompok militan Al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web miliknya.
Mereka mengatakan pihaknya menargetkan menteri negara Jubbaland, anggota parlemen regional dan federal, serta kandidat politik lainnya di hotel tersebut.
Hassan Ali Khayre, Perdana Menteri Somalia mengutuk "serangan brutal" dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, dan mengirim belasungkawa kepada kerabat para korban.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan di hari yang sama. Dia menyatakan "dukungan dan solidaritas PBB terhadap rakyat Somalia dalam meraih masa depan yang damai".
Advertisement
Dua Jurnalis Tewas Tertembak
Hodan Nalayeh, salah satu figur utama yang tewas dalam penembakan tersebut, adalah seorang ibu dua anak dan penggiat politik terkemuka.
Ia mendirikan kanal berjudul Integration TV di YouTube untuk mengangkat berbagai isu sosial masyarakat Somalia.
Dalam twit terakhirnya pada hari Kamis, Nalayeh merenungkan keindahan negaranya dengan berbagi gambar dari pulau Ilisi.
Jurnalis lain, Mohamed Sahal Omar, ditembak ketika mencoba menghalangi serangan penembakan. Pria berusia 35 tahun itu --yang bekerja untuk Somali Broadcasting Corporation (SBC)-- ditembak di kepala ketika berusaha memotret para penyerang di dalam hotel, menurut sebuah pernyataan oleh National Union of Somali Journalists (NUSOJ).
"Kami berduka atas kepergian dua rekan kami, Mohamed Sahal dan Hodan Nalayeh, yang keduanya dibunuh dalam serangan teroris pengecut dan tidak masuk akal," kata Omar Faruk Osman, Sekretaris Jenderal NUSOJ.
"Kematian Hodan dan Mohamed berbicara tentang bahaya berkelanjutan yang dihadapi wartawan di Somalia," tambah Osma. "Mereka sangat berkomitmen pada jurnalisme independen dan prinsip-prinsip media bebas."