Pangdam: Pencarian Heli Hilang di Oksibil Papua Terus Dilakukan 

Menurut Yousa, cuaca di Papua sangat ekstrem dengan hutan di pedalaman yang sangat lebat dan kontur pegunungan yang menjulang dan curam.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2019, 07:44 WIB
Ilustrasi helikopter.

Liputan6.com, Jakarta - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menegaskan, pencarian helikopter MI 17 nomor seri HA-5138, yang hilang kontak di Pegunungan Oksibil Papua, terus dilakukan.

"Untuk helikopter, sampai kini belum ditemukan, bersabar. Tapi tetap kami lakukan pencarian," kata Yosua Pandit dikutip dari Antara, Papua, Sabtu 13 Juli 2019.

Menurut dia, cuaca di Papua sangat ekstrem dengan hutan di pedalaman yang sangat lebat dan kontur pegunungan yang menjulang dan curam.

"Dari 2004 hingga kini, kalau tidak salah ada delapan pesawat, termasuk heli yang jatuh di pedalaman Papua, yang beberapa di antaranya hingga kini tidak ditemukan," katanya.

Dia mencontohkan, pilot Policarpus pernah jatuh bersama pesawatnya di daerah Pegunungan Bintang dan itu pun memerlukan waktu untuk mencarinya.

"Kalau tidak salah itu 32 hari baru Policarpus keluar atau ditemukan di hutan. Tapi, soal Heli MI 17, kami tetap semangat untuk mencari hingga ditemukan," katanya.

Ketika ditanya soal jumlah senjata api yang dibawa kru helikopter dan lima personel Satgas Pamtas 725/WRG yang ikut hilang kontak, dan dikhawatirkan ditemukan oleh oknum tidak bertanggung jawab atau dari KKSB, Yosua enggan menyebutkan jumlahnya.

"Ini soal resiko dalam suatu operasi. Kalau pesawat jatuh, kami tidak tahu. Itukan asumsi dari Anda (wartawan), belum tentu juga ditemukan, buktinya pesawat heli Super Puma milik TNI AU, jatuh itu 2,5 tahun baru ditemukan, dan manusianya dalam keadaan utuh (termasuk senjata api)," katanya.

"Jadi, jangan dulu berandai-andai, diambil oleh pihak seberang. Itu prematur," katanya lagi.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bawa 12 Penumpang

Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.

Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Sekitar pukul 11.44 WIT helikopter terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49 WIT pilot sempat mengucapkan “terima kasih” setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.

Adapun nama anggota satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten (Cpn) Aris (pilot), Lettu (Cpn) Bambang (pilot), Lettu (Cpn) Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya