Liputan6.com, Jakarta Keseriusan Presiden Jokowi untuk meraup devisa lewat pariwisata langsung direspon Dubes RI untuk Selandia Baru, Tonga dan Samoa, Tantowi Yahya. Saat diminta waktu wawancara salah satu media besar nasional, Sabtu (13/7), Tantowi dengan spontan menggiring wawancara ke booth Wonderful Indonesia.
"Saya pinjam booth Wonderful Indonesia ya Bu Titik," ucap Dubes Tantowi kepada Kabid Area IV Regional IV Kemenpar Titik Lestari, Sabtu (13)7).
Advertisement
Lantas mengapa Dubes Tantowi samoai ngotot menggiring wawancara ke booth Wonderdul Indonesia?
"Alasan pertama, boothnya Indonesia Banget. Ada replika kapal Phinisi, penari-penarj dengan pakaian adat Indonesia, juga tulisan besar Indonesia berwarna merah," tutur Dubes Tantowi.
Yang kedua, mantan MC ternama Indonesia itu ingin mempromosikan pariwisata Indonesia. Dia ingin mengangkat brand Wonderful Indonesia di kawasan Asia Pasifik.
"Ide pak Menteri Pariwisata kemarin kan bagus banget. Menjadikan Pasific sebagai One Destination seperti ASEAN. Kalau ini jalan, pasti akan bagus sekali," ucapnya.
Potensinya? Bisa cukup besar. Maklum, ada 20 negara yang ikut hadir di Pasific Exposition 2019.
Adapun ke-20 negara itu adalah Australia, Cook Island, Federated States of Micronesia, Fiji, French Polynesia, Indonesia, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, New Zealand, Niue, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Timor Leste, Tuvalu, Vanuatu, New Caledonia.
"Indonesia adalah bagian dari Pasifik. Posisi Indonesia secara geografis menghadap ke laut Pasifik. Kita punya lima provinsi yang menghadap ke pasifik, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Timor Barat atau NTT," paparnya.
"Dan kebetulan, negara-negara di Pasifik memiliki planning yang sama, menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi andalan negaranya," timpal Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Menpar Arief Yahya ikut semangat melihat starting awal yang langsung gigi lima dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Dia yakin, Wonderful Indonesia bakal lebih tajam menghujam di benak masyarakat Pasifik. “Inilah yang kami sebut Indonesia Incorporated, kompak di semua lini, untuk membangun pariwisata Indonesia,” ungkap Menpar Arief Yahya.
komitmen CEO atau orang nomor satunya sudah solid, maka semua akan berjalan lebih kencang. Target 20 juta di tahun 2019 itu bukan lagi angan dan mimpi, tetapi benar-benar di depan mata. “Terima kasih Pak Dubes, Salam Wonderful Indonesia,” ucapnya.
(*)