Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini metode puasa intermiten sangat populer di kalangan masyarakat, Hal ini dilakukan untuk menurunkan berat badan secara alami tanpa menggunakan obat. Metode puasa berselang ini juga diyakini mampu meningkatkan kesehatan metabolisme pada tubuh seseorang.
Jika Anda mempunyai pengalaman sulit untuk menurunkan berat badan, metode ini bisa menjadi opsi alternatif bagi Anda. Penasaran seperti apa metodenya? Berikut Liputan6.com melansir dari healthline.com, 14 Juli 2019, kedalam enam cara populer puasa intermiten yang bisa Anda lakukan.
Baca Juga
Advertisement
1. Metode 16/8
Cara pertama yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode dengan waktu berpuasa selama 16 jam. Sehingga Anda hanya akan mengonsumai makanan selama 8 jam saja dalam sehari.
Sebagai contoh, Anda diperbolehkan makan dari pukul 1 siang hingga pukul 9 malam, dan kemudian akan melanjutkan puasa hingga 16j am kedepan. Pola ini akan mengurangi konsumsi makanan yang masuk ke tubuh Anda.
Metode ini dapat dimulai setelah Anda selesai makan malam dan melewatkan sarapan. Bagi Anda yang sering sarapan, maka hal ini cukup sulit untuk dibiasakan pada awalnya. Namun, hal ini akan terbiasa secara naluriah jika Anda telah menjalankannya.
Jika Anda merasa lapar selama waktu berpuasa, meminum air, kopi, dan minuman non-kalori lainnya dapat menjadi salah satu alternatif agar dapat mengurangi tingkat kelaparan. Hal ini diperbolehkan karena puasa intermiten hanya menjalankan puasa makanan saja, tidak berlaku pada minuman.
Selama Anda diperbolehkan makan, sebaiknya mengonsumsi makanan yang sehat dan mengandung banyak vitamin seperti buah dan sayur. Metode puasa ini tidak akan berlaku jika Anda mengonsumsi makanan cepat saji ataupun makanan yang mengandung kalori berlebih.
Saksikan Video Pilihan Dibawah Ini:
2. Metode 5: 2
Selanjutnya cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan berpuasa selama dua hari dan mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam seminggu.
Saat Anda melakukan puasa selama dua hari, disarankan untuk mengurangi jumlah konsumsi makanan hingga 25 persen dari jumlah normal, sekitar 500-600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan.
Metode puasa intermiten ini, dilakukan dalam dua hari namun boleh tidak berurutan dalam satu minggu. Anda dapat melakukan puasa ini pada hari yang berbeda. Misalnya, Anda dapat makan secara normal setiap hari kecuali hari Senin dan Kamis, di mana Anda makan dua kali dalam porsi kecil (250 kalori per makanan untuk wanita, dan 300 kalori untuk pria).
Hal ini dapat Anda lakukan secara rutin agar memperoleh hasil yang maksimal. Berat badan dapat menurun tanpa menggunakan cara ekstrim yang dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan Anda.
Advertisement
3. Makan-Berhenti-Makan
Pada metode selanjutnya, Anda diharuskan untuk mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari selama satu minggu. Misalnya Anda berhenti mengonsumsi makanan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan setelah satu hari tidak berpuasa.
Salah satu contohnya, Anda dapat berpuasa setelah selesai makan malam pada hari Senin jam 7 malam, dan diharuskan untuk tidak makan sampai makan malam pada hari berikutnya di jam yang sama. Hal ini merupakan salah satu cara untuk Anda dapat melakukan puasa 24 jam penuh.
Anda juga dapat berpuasa dari sarapan ke sarapan, atau makan siang ke makan siang dan memperoleh hasil yang sama. Selama berpuasa, diperbolehkan untuk meminum air putih, kopi, dan minuman non-kalori lainnya, tetapi tidak untuk makanan padat.
Jika ingin berpuasa dengan metode ini, maka sangat penting untuk makan secara normal selama periode tidak berpuasa. Anda dapat mengonsumsi makanan seperti biasanya sebelum berpuasa agar dapat menurunkan berat badan secara maksimal.
Masalah yang sering muncul adalah kesulitan dan tidak terbiasanya orang-orang untuk melakukan puasa ini, karena diharuskan untuk tidak makan selama seharian. Namun, Anda dapat mencobanya dengan tidak langsung selama 24 jam. Dimulai dari 14--16 jam terlebih dahulu setelah terbiasa baru Anda lanjutkan ke tahap yang lebih tinggi hingga mencapai 24 jam.
4. Puasa Alternatif
Cara berikutnya yang Anda bisa lakukan adalah dengan metode puasa setiap hari. Hal ini mungkin akan sulit untuk dilakukan karena puasa jenis ini cukup ekstrem untuk pemula sehingga tidak disarankan untuk menggunakan puasa alternatif.
Pada hari puasa, Anda diharuskan membatasi maksimal 500 kalori atau sekitar 25 persen dari asupan normal. Jadi Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit kalori sehingga berat badan Anda tidak akan naik setelah menjalankan puasa dengan metode ini.
Saat Anda melakukan metode ini untuk berpuasa, maka akan akan merasakan lapar saat tidur di setiap harinya. Hal ini karena asupan makanan Anda dibatasi dan mungkin rasa lapar ini akan berkelanjutan sepanjang hari. Puasa ini sangat tidak disarankan untuk pemula.
Advertisement
5. The Warrior Diet
Metode selanjutnya untuk menurunkan berat badan adalah dengan berpuasa di siang hari dan makan di malam hari. Puasa jenis ini dinamakan 'The Warrior Diet' yang melibatkan Anda hanya mengonsumsi sedikit makanan seperti buah dan sayuran mentah di siang hari, lalu makan besar hanya satu kali di malam hari.
Bentuk puasa ini mungkin solusi yang baik, bagi orang yang sudah mencoba bentuk puasa intermiten lainnya. Namun puasa ini sangat ekstrem karena seseorang yang melakukan metode ini hanya mengonsumsi sedikit makanan.
Meskipun pada saat menjalani puasa ini diperbolehkan mengonsumsi beberapa makanan, namun sangat sulit untuk menjalankannya karena hanya diperbolehkan mengonsumsi beberapa jenis makanan dengan waktu yang telah ditentukan. Beberapa orang yang melakukan puasa ini juga kesulitan karena harus mengonsumsi makanan berat di malam hari.
Sebaiknya metode ini jangan dilakukan jika Anda baru pemula, ada risiko bahwa orang yang menjalani diet ini tidak makan cukup nutrisi. Hal ini akan berpengaruh dan menimbulkan efek buruk pada kesehatan pencernaan serta kekebalan tubuh Anda.
6. Melewatkan Waktu Makan Spontan
Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan melewati waktu makan tanpa harus mengikuti metode berpuasa yang terstruktur untuk mendapatkan berbagai manfaat. Anda hanya perlu melewatkan makan saat ada waktu luang serta dalam keadaan nyaman.
Pilihan lain, Anda cukup melewatkan makanan dari waktu ke waktu. Ketika Anda tidak merasa lapar atau terlalu sibuk untuk memasak makanan. Hal ini mudah dilakukan karena tubuh manusia mampu menangani kelaparan jangka panjang, apalagi hanya melewatkan satu atau dua kali makan dari waktu ke waktu.
Jadi, jika Anda benar-benar tidak merasa lapar pada saat tertentu, sebaiknya Anda melewati sarapan, makan siang dan makan malam Anda. Metode ini cenderung spontan dilakukan dan tidak dipaksakan.
Saat melakukan metode ini, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang sehat pada beberapa waktu. Selain itu, metode ini juga cenderung berhasil dilakukan oleh beberapa orang karena tidak menyiksa atau membuat tubuh Anda kurang nutrisi. (Devita Nur Azizah)
Advertisement