Liputan6.com, Prancis Para ilmuwan tidak menemukan jawaban penyebab sekitar puluhan bayi dilahirkan tanpa tangan atau lengan di pedesaan terpencil Prancis. Ini karena penyelidikan gagal mengidentifikasi penyebab kasus tersebut.
Sebuah laporan sementara yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Prancis pada 12 Juli 2019. Mereka tidak tahu mengapa bayi yang lahir di Ain, Morbihan, dan Loire-Atlantique sejak tahun 2000 mengalami cacat tubuh, yang dikenal sebagai pengurangan ekstremitas atas (upper limb reduction)--tidak mempunyai anggota tubuh bagian tubuh.
Baca Juga
Advertisement
Kelahiran bayi tanpa tangan atau lengan telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan publik Prancis. Bahwa mungkin disebabkan beberapa jenis racun dalam makanan, air, udara, serta penggunaan pestisida yang tidak bertanggung jawab.
Dalam laporan sementara yang dikeluarkan Sante Publique France, sebuah agen Departemen Kesehatan Prancis, tidak ada pihak yang memberikan bantuan kepada keluarga yang mencari jawaban penyebab cacat. Konfirmasi data jumlah bayi yang lahir cacat tanpa tangan atau lengan ini masih dilakukan dengan investigasi tambahan, dilansir Mail Online, Senin (15/7/2019).
Investigasi tambahan akan dilakukan di Loire-Atlantique terdekat. Kasus bayi lahir tanpa tangan atau lengan mulai mencuat pada 30 Oktober 2018. Dilansir dari The Local France, sebanyak 11 kasus baru bayi yang lahir dengan tangan yang hilang atau cacat diidentifikasi melalui catatan rumah sakit di daerah Ain, dekat perbatasan Swiss.
Data tersebut diperoleh antara tahun 2000 dan 2014. Sejak saat itu, perkembangan terakhir situasi mulai menarik perhatian publik ketika beberapa laporan tentang jumlah kasus bayi serupa yang luar biasa tinggi juga dilaporkan di Departemen Ain di Perancis timur, Brittany di pantai Barat dan Loire-Atlantique, sebelah selatan dari Brittany.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Cacat Lahir
Laporan rumah sakit di daerah Ain, dekat perbatasan Swiss juga mengungkapkan, ada tujuh bayi telah lahir tanpa lengan atau tangan antara tahun 2009 dan 2014. Seluruh lokasi temua berada dalam jarak 17 km dari desa Druillat di Departemen Ain di Perancis timur.
Sementara itu, laporan dari Departemen Loire-Atlantique barat di kota Mozeil, tiga bayi lahir yang sama (tanpa tangan atau lengan) antara tahun 2007 dan 2008. Pada tahun 2015, sebuah kota di Brittany diidentifikasi sebagai area baru yang memprihatinkan. Hal ini terjadi setelah seorang dokter menemukan, seorang ibu melahirkan anaknya tanpa lengan antara 2011 dan 2013.
Dalam laporan setebal 265 halaman, para ahli menjelaskan, tidak mungkin menarik kesimpulan yang pasti bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab lahir tanpa lengan dan tangan. Laporan tersebut tertulis, 'Penyaringan studi ilmiah, kuesioner, dan pengujian lingkungan lokal telah dilakukan oleh Sante Publique France, yang belum mengidentifikasi penyebab secara jelas.'
Laporan investigasi kedua tengah dinantukan pada akhir tahun 2019 ini.
Advertisement
Ratusan Kasus per Tahun
Epidemiolog Emmanuelle Amar merupakan orang yang pertama kali mengungkap cacat lahir tanpa lengan dan tangan di Ain. Ia menceritakan temuannya pada tahun 2017 lalu. Ada satu bayi yang lahir tanpa lengan. Kedua orangtuanya tinggal di daerah penanaman gandum di tengah ladang jagung dan bunga matahari.
Orangtuanya terus meminta jawaban, apa yang menjadi penyebab anaknya cacat lahir.
"Kami tidak punya jawaban untuk pertanyaan yang sudah kami ajukan," ujar Samuel Bernard, ayah dari seorang anak perempuan yang lahir pada tahun 2013. Anak perempuannya lahir tanpa lengan kiri yang hilang. Samuel dan keluarga lain meminta penyelidikan independen untuk dilakukan.
Data rumah sakit menunjukkan,kelahiran bayi dengan cacat anggota badan terjadi pada 1,7 dari setiap 10.000 kelahiran atau sekitar 150 kasus per tahun di Prancis. Cacat lahir terjadi karena beberapa faktor, antara lain gangguan kromosom, penggunaan obat atau paparan zat beracun.
Dalam kasus lain, pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, sekitar 10.000 bayi di seluruh dunia dilahirkan dengan cacat atau kehilangan anggota tubuh setelah ibu mereka mengonsumsi obat thalidomide. Obat tersebut untuk menangani mual di pagi hari.