PAN Ingin Gerindra dan PKS Tetap Jadi Oposisi

PAN akan tetap akan mendukung Gerindra dan PKS menjadi oposisi dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2019, 16:34 WIB
Ekspresi capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno usai memberi ketarangan terkait hasil putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Kamis (27/6/2019). Prabowo dan Sandiaga menerima hasil putusan MK terkait sengketa Pilpres 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo berharap, Partai Gerindra dan PKS tetap mengambil peran sebagai oposisi pada periode 2019-2024.

Menurutnya, PAN akan tetap akan mendukung kedua partai tersebut mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

"Setelah pertemuan Jokowi-Prabowo, saya berharap Gerindra, PAN dan PKS tetap konsisten menjadi oposisi," kata Drajad di Jakarta, Minggu.

Drajad menilai, partainya belum mengambil sikap terkait pertemuan Presiden terpilih Jokowi dan Prabowo pada Sabtu 13 Juli 2019. 

"Meski sebelumnya saya sudah diberi tahu mengenai ceritanya hingga pertemuan tersebut terjadi, tidak etis buat saya berkomentar sebelum Pak Amien Rais membaca surat Prabowo," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bertemu Jokowi

Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat makan bersama di FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Usai makan, Prabowo meninggalkan terlebih dahulu lokasi tersebut. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Presiden terpilih Jokowi bertemu dengan lawan politiknya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Pertemuan itu sekaligus menegaskan, tidak ada lagi polarisasi dukung mendukung calon presiden dan wakul presiden.

"Saya berharap, para pendukung melakukan hal sama. Tidak ada lagi 01, tidak ada lagi 02, tidak ada lagi yang namanya cebong, tidak ada lagi namanya kampret, yang ada Garuda Pancasila," kata Jokowi di Stasiun MRT FX Sudirman, Sabtu 13 Juli 2019.

Menurut Jokowi, persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan dalam kondisi saat ini. Karena kompetisi antarnegara makin ketat saat ini.

"Sehingga diperlukan persatuan dan pembangunan," Jokowi menambahkan.

Senada dengan Jokowi, Prabowo menegaskan, tidak ada lagi rivalitas antar pendukung usai pertemuan keduanya.

"Sudahlah, enggak ada cebong-cebong, enggak ada kampret kampret, semuanya merah putih," tegas Prabowo.

Hadir dalam pertemuan itu, Seskab Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Ketua TKN Erick Tohir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya