Markas Apple Lebih Mahal dari Burj Khalifa, Berapa Harganya?

Padahal, ukuran Burj Khalifa sekitar 11 kali lebih tinggi ketimbang Apple Park.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Jul 2019, 07:00 WIB
Penampakan wajah Apple Park dari drone. (Foto: Storyful)

Liputan6.com, Cupertino - Harga pembangunan markas Apple yang bernuansa futuristik ternyata lebih mahal dari Burj Khalifa di Dubai. Apple dilaporkan menghabiskan USD 4,17 miliar atau Rp 58,3 triliun (USD 1 = Rp 14.003) untuk markas baru mereka.

Melansir The Guardian, harga gedung bernama Apple Park itu ternyata lebih mahal dari Burj Khalifa yang memiliki harga USD 1,5 triliun. Padahal, ukuran Burj Khalifa sekitar 11 kali lebih tinggi ketimbang Apple Park.

Burj Khalifa memiliki total tinggi 830 meter, sementara Apple Park memiliki tinggi hanya 72 meter. Namun, markas Apple yang berbentuk mirip UFO atau donat itu memang memiliki diameter yang luas, yakni 461 meter.

Biaya mahal markas Apple ini justru memberi pengaruh manis bagi lingkungannya. Pasalnya, pajak properti mereka juga tinggi, yakni USD 40 juta (Rp 560 miliar) tiap tahun.

25 persen uangnya akan mengalir ke SD lokal, lalu 15 persen akan membantu layanan pemadam kebakaran. Apple juga akan berinvestasi sebesar USD 75 juta (Rp 1 triliun) untuk menunjang infrastruktur dan lalu lintas di kota-kota terdekat dari Apple Park.

Apple Park berlokasi di Cupertino, California, dan pertama kali digunakan pada 2017 lalu. Perancang gedung itu adalah Jony Ive, desainer andalan Apple yang juga ikut merancang iMac, iPod, iPhone, dan MacBook. Pada bulan Juli ini, Ive baru saja meninggalkan posisinya di Apple sebagai kepala perancang untuk membangun perusahaannya sendiri. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tembus Pandang

Pengunjung naik ke teras atap Visitor Center di kawasan Apple Park yang resmi dibuka untuk umum di Cupertino, California, Jumat (17/11). Pengunjung bisa melihat megahnya markas baru Apple dan 9.000 pohon yang ada di sana. (AP/Eric Risberg)

Gedung baru Apple yang dinamakan Apple Campus dan dijuluki Spaceship sempat menarik perhatian karena rancangannya yang mirip UFO, tetapi rancangan yang indah nan mahal tidak selalu setara dengan efisiensi dalam praktik.

Laporan dari Bloomberg, menyebutkan ada keluhan pegawai yang kerap menabrak tembok karena ruang-ruang kerja di kantor Apple memakai tembok berupa kaca tembus pandang.

Konon, tujuan tembok seperti itu adalah agar memperkuat koneksi para pegawai. Demi mencegah kejadian ini beberapa pegawai berinisiatif memasang sticky notes di tembok kaca tersebut supaya mereka melihat saat berjalan ke arah tembok.

Pihak kantor Apple sendiri tidak terlalu suka dengan inisiatif tersebut dan kerap mencabutnya karena penempelan sticky notes mempengaruhi penampilan rancangan gedung. Para pegawai pun akhirnya mencoba cara-cara lain untuk menandai tembok-tembok kaca di kantor mereka.

Pada Apple Park juga terdapat pusat tamu (visitor center). Di dalamnya, pengunjung bisa datang ke kafe, toko, ekshibisi sekaligus menikmati pemandangan hijau di sekitar gedung lewat teras di lantas atas gedung.  


Jony Ive Kisruh dengan CEO Apple?

CEO Aplle Tim Cook dan Apple chief design officer Jonathan Ive melihat produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9). Tiga iPhone terbaru Apple tersebut merupakan penerus dari iPhone X. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Hengkangnya John Ive dari Apple ternyata masih menyisakan kisah tersendiri mengenai keputusan pria tersebut keluar dari perusahaan. Salah satunya berdasarkan laporan dari Wall Street Journal beberapa waktu lalu.

Dalam laporan tersebut, Ive disebut memutuskan keluar karena ada ketidaksepahaman dengan CEO Apple Tim Cook. Menurut Ive, Cook dianggap tidak lagi fokus pada pengembangan desain untuk produk Apple, seperti yang sudah menjadi ciri khas perusahan selama ini.

Oleh sebab itu, pria asal Inggris tersebut memutuskan keluar dari perusahaan. Namun, laporan tersebut segera dibantah oleh Tim Cook dalam sebuah email yang dikirimkan ke reporter NBC, Dylan Byers.

Dikutip dari The Verge, Cook mengatakan laporan tersebut absurd dan kesimpulannya tidak sesuai dengan kenyataan. Dia juga menyebut laporan itu salah menjelaskan mengenai cara kerja tim desain dan Apple yang ada selama ini.

Lebih lanjut Cook menuturkan, sepeninggal Ive tim desain masih berisi dengan orang-orang bertalenta. Dia juga menyebut, tim desain di bawah kepemimpinan Evans Hankey, Alan Dye, dan Jeff Williams.

"Saya sangat percaya tim desain akan berkembang di bawah Jeff, Evans, dan Alan. Kami mengetahui yang sebenarnya dan hal luar biasa yag dapat mereka kerjakan. Proyek yang sedang mereka kerjaakan akan mengagetkan," tulis Cook.

Sekadar informasi, Wall Street Journal memang menyebut bahwa kepergian Ive sebenarnya sudah terindikasi sejak beberapa tahun terakhir. Dia diketahui perlahan-lahan menjauh dari perusahaaan, khususnya tim desain Apple.

Selain Wall Street Journal, laporan serupa juga pernah dibuat oleh Bloomberg tidak lama setelah Ive mengumumkan diri keluar dari perusahaan. Terkait hal ini, Cook sendiri belum memberikan keterangan apapun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya