Keajaiban Zumba untuk Anak dengan Gangguan Autisme

Olahraga zumba punya manfaat besar untuk anak dengan gangguan autisme.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Jul 2019, 08:00 WIB
Manfaat zumba pada anak yang mengalami gangguan autisme. copyright unsplash.com/karl Fredrickson

Liputan6.com, Jakarta Olahraga zumba punya manfaat menakjubkan, terutama pada anak yang mengalami Gangguan Spektrum Autisme (GSA) atau disebut juga sebagai Autism Spectrum Disorder (ASD). GSA atau ASD pada dasarnya merupakan suatu gangguan perkembangan kognitif yang berkelanjutanyang. Dalam hal ini, gangguan akan  berlangsung  seumur hidup.

Gangguan tersebut memengaruhi perkembangan  kognitif (berpikir) dan berbahasa, keterampilan motorik dan sosial. Kondisi tersebut memperlambat kemampuan anak. Ketika anak didiagnosis GSA atau ASD, dia tidak dapat sembuh sepenuhnya. Namun, ada hal yang harus dipelajari untuk melatih keterampilan motoriknya.

"Sebaiknya para orangtua mempertimbangkan kelas zumba untuk anak-anak mereka yang mengalami GSA atau ASD. Ini karena zumba menuntut anak-anak mampu mengikuti instruksi koreografi, menyelaraskan tubuh dengan musik, dan mengendalikan laju pernapasan," ujar spesialis pendidikan Zumba® atau yang resmi disebut Zumba® Education Specialist (ZES), Olivia Febriani dalam keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (15/7/2019).

Latihan keterampilan motorik lewat zumba dapat membantu anak dengan gangguan autisme bisa berbicara, berjalan, bergerak, dan lainnya. Psikolog anak Finandita Utami menyampaikan, olahraga dapat melatih koordinasi gerak tubuh.

“Ada berbagai cara agar kondisi tersebut menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan berolahraga atau melakukan gerakan yang melatih koordinasi tubuh. Dari mata, tangan, kaki, dan sebagainya. Bukan hanya untuk kesehatan, aktivitas fisik juga bermanfaat bagi mereka dalam meningkatkan keterampilan motorik, komunikasi, sosial serta cara berpikir mereka," jelas Utami.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Tingkatkan Fokus

Zumba bantu anak autisme tingkatkan fokus. (iStockphoto)

Utami menambahkan, suatu rutinitas seperti aktivitas fisik dapat meningkatkan fokus sekaligus melatih kemandirian anak dengan gangguan autisme. Selain itu, aktivitas fisik dapat mengurangi hipersensitivitas.

Anak-anak dengan GSA atau ASD dapat memulai kelas Zumba. Di dalam kelas zumba dengan koreografi yang mudah diikuti, anak dilatih berfokus pada keseimbangan, rentang gerak, dan koordinasi.

"Tentunya, akan ada penyesuaian pada lagu dan gerakan sehingga tidak dibutuhkan usaha keras (untuk anak-anak mengikutinya)," tambah Olivia.

Untuk meningkatkan keterampilan sosial, ada juga kelas zumba yang mana anak akan bertemu dengan anak-anak lain dan belajar  cara berteman. Cara ini meningkatkan keterampilan komunikasi. Apalagi bermanfaat untuk mengembangkan kepemimpinan, kerjasama  regu, dan kepercayaan diri mereka.

“Setiap orang memiliki naluri musik di dalam diri mereka. Menggerakkan tubuh mereka sesuai ritme, merangsang indera dan koordinasi tubuh mereka. Selain itu, mendengarkan musik membuat mereka bahagia," tutup Olivia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya