Liputan6.com, Tokyo - Layanan car sharing dinilai dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. Karena orang yang tak memiliki mobil pun bisa memanfaatkan fasilitas ini.
Sistem car sharing ini sebenarnya sama dengan persewaan mobil, hanya lebih efisien daripada sistem konvensional. Dan ini menjadi salah satu bisnis yang sedang berkembang pesat di Jepang.
Baca Juga
Advertisement
Namun beberapa operator penyedia layanan ini menemukan tren baru pada perilaku para penyewanya. Dilansir Zing, mobil yang disewa itu tak menunjukkan perpindahan tempat. Data milik para operator menunjukkan bahwa jarak yang ditempuh hampir nol.
Setelah diselidiki, rupanya konsumen menggunakan car sharing tapi tidak untuk dipakai bepergian. Operator Orix Auto Corp memiliki total 230.000 konsumen yang terdaftar menggunakan jasa mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hanya untuk Istirahat
Diketahui bahwa sekelompok konsumen itu tak pernah menggunakan mobil untuk bepergian selama setahun terakhir.
Selain itu, operator lain Times24 Co, mengatakan penemuan yang mengejutkan. Konsumen mereka menyewa mobil untuk istirahat ketika hotel penuh. Mereka juga bisa menggunakan mobil untuk mengisi baterai gawai, seperti handphone dan laptop.
"Biasanya, tempat yang bisa dipakai tidur ketika bertemu klien adalah cafe internet di depan stasiun, tapi menyewa mobil untuk tidur ternyata hanya butuh biaya, hanya beberapa ratus yen, tapi rasanya seperti di cafe internet," ujar salah satu konsumen, Asahi Shimbun.
Layanan ini sangat mudah diakses dan konsumen bisa memesan mobil mereka kapanpun saat butuh. Rata-rata, servis ini hanya berbiaya JPY 400 atau Rp 51.863 (Kurs JPY 1 = Rp 129), untuk 30 menit. Bahkan konsumen bisa menyewa dan memilih beberapa mobil di parkir perusahaan tempat mereka kerja.
Advertisement